Saturday 31 August 2013

Cara Memasang Dan Menginstal Kakao Talk Di PC Komputer

Akhir-akhir ini salah satu aplikasi chat baru KakaoTalk untuk Android, Blackberry, dan iPhone sedang gencar-gencarnya di iklankan di TV. Bagi anda pengguna hanphone berbasis Symbian, tidak perlu berkecil hati karena jika anda memiliki PC ataupun laptop, saya punya solusi nya untuk anda.

Dengan trik yang akan saya bagikan anda bisa menggunakan aplikasi chat KakaoTalk di PC anda dan gratis. Anda hanya perlu mengikuti bebrapa langkah tutorial yang saya bagikan di tips dan trik kali ini.

Cara Menginstall KakaoTalk di PC:

1. Download dan Install aplikasi Bluestacks

2. Setelah aplikasi Bluestacks selesai terinstall, masuk ke menu utama, lalu pilih: App Search. Ketik: KakaoTalk


3. Kemudian pilih aplikasi dari GooglePlay.



4. Klik Kemudian lanjutkan dengan klik: Install.



5. Lanjutkan langkah berikut nya, tunggu sampai aplikasi selesai terinstall.



6. Setelah selesai, shortcut akan muncul di menu utama Bluestacks. Klik shortcut tersebut untuk menjalankan aplikasi KakaoTalk.

7. Masukan nomor handphone anda untuk mendapatkan sms verifikasi.

8. Jika anda sudah mendapatkan 4 digit kode verifikasi, kemudian masukan dan lanjutkan ke langkah berikutnya.

Sekarang anda sudah memiliki aplikasi KakaoTalk tanpa harus memiliki blackberry, Android, ataupun iPhone, moga bermanfaat 

Cara Instal WhatsApp Di PC komputer

WhatsApp adalah salah satu aplikasi chat yg sangat populer dan banyak digunakan saat ini karna memiliki banyak kelebihan. Diantara nya aplikasi chat ini adalah salah satu aplikasi across platform yang artinya bisa digunakan oleh berbagai macam sistem operasi tidak seperti Blacberry Messenger yang hanya bisa diakses oleh pengguna Blackberry saja.

Sayang nya aplikasi ini tidak tersedia untuk computer atau PC. Tapi dengan sedikit usaha dan sebuah aplikasi tambahan anda bisa menggunakan WhatsApp pada PC anda meskipun anda tidak memiliki ponsel yang mendukung aplikasi chat tersebut.

Cara Install WhatsApp Messenger di PC:

  1. Download disini dan install Bluestacks.
  2. Kemudian cari aplikasi WhatsApp lewat App Search yang tersedia di Bluestacks.
  3. Pilih aplikasi dari GooglePlay.
  4. Lanjutkan proses berikut nya hingga aplikasi terinstal sempurna di Bluestacks.
  5. Jalankan aplikasi WhatsApp Messenger dari Bluestacks.
  6. Masukan no hanphone anda untuk mengirimkan 6 digit kode ferifikasi.
  7. Tunggu hingga anda mendapatkan kode tersebut kurang lebih selama 5 menit. Kemudian anda masukan 6 digit kode tersebut.Jika anda tidak ingin menggunakan nomor handphone anda, bahkan anda juga bisa menggunakan no telpon rumah. Tentunya anda tidak akan mendapatkan kode ferifikasi melalui sms, anda cukup menunggu selama 5 menit, kemudian klik: call me. Maka anda akan mendapat telpon dari WhatsApp yang isinya adalah kode verifikasi anda.
  8. Setelah proses tersebut selesai maka anda hanya tinggal melengkapi profile WhatsApp anda.

Sekarang anda sudah memiliki WhatsApp di PC anda tanpa menggunakan hanphone. Bagi anda yang menghabiskan sebagian waktu anda didepan computer trik ini sangat tepat bagi anda karena anda teteap bisa berkomunikasi dengan orang-orang terdekat anda tanpa harus beralih dari computer atau pekerjaan anda.

Mempercepat Kinerja Komputer Windows 7

Windows 7 merupakan salah satu system operasi komputer yang masih sangat digemari oleh masyarakat, mungkin salah satunya adalah sobat. Alasan memilih dan menggunakan windows 7 karena system operasi ini memiliki banyak keunggulan jika dibanding dengan pendahulunya. Kecepatan performa windows 7 sudah tidak diragukan lagi, namun jika program maupun software yang kita install sudah terlampau banyak maka performa windows 7 juga akan semakin lambat. Nah, untuk mengatasi windows 7 yang lambat saya ada beberapa tips.

Langkah pertama, Bila pada windows sobat banyak terdapat jenis font, maka sebisa mungkin di kurangi atau dihapus saja bila sobat jarang menggunakannya. Windows 7 akan selalu mengakses setiap jenis font yang ada pada komputer kita, jadi ini merupakan salah satu yang memperlambat kinerja windows 7. Untuk caranya, sobat bisa langsung menuju ke Control Panel > Search > Font.

Langkah yang kedua, optimalkan booting windows 7. Cara mengoptimalkan booting windows 7 bisa melalui Run kemudian ketikkan msconfig. Pada tab Boot yang ada di System Configuration klik Advanced Options. Lalu pada kolom Number of Processors ketikkan berapa program yang ingin anda gunakan pada saat windows booting.

setting ms config windows 7

Langkah ketiga,  hapus semua program yang sekiranya sobat sudah tidak membutuhkannya lagi atau jarang dipakai. Caranya melalui Control Panel > Uninstall a Program dan pilihlah program yang akan di uninstall.
uninstall program pada windows 7.

Langkah keempat, matikan Search Index pada Windows 7. Caranya, ketikkan services.msc pada Run, dan cari dan non aktifkan Windows Search.

cara index search windows 7
cara index search windows 7

langkah kelima, Disable aplikasi windows 7 yang kurang penting pada saat booting. Dari menu Run, ketikkan msconfig. Klik pada tab Startup dan hilangkan tanda centang pada aplikasi yang sekiranya kurang penting.
sistim konfigurasi windows 7
sistim konfigurasi windows 7

Restart Komputer sobat dan rasakan perbedaanya, Performa Windows 7 sobat sekarang sudah semakin cepat

Thursday 29 August 2013

Download Lagu-Lagu NOAH Ariel

Noah adalah sebuah band dari Bandung, Indonesia. Band ini dibentuk pada tahun 2000 dan terkenal berkat lagu-lagunya. Sekarang, band ini terdiri dari 5 personil yaitu Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David meski vokalis yang sering di panggil dengan sapaan Ariel ini keluar dari penjara, akan tetapi tidak menyurutkan dia untuk tetap berkreasai di dunia music.



Vokalis utama : Nazriel Irham
Label rekaman : musica studios
Asal kota : Bandung, indonesia
Personil Anggota :Nazriel Irham, Nur Rachman, David Kurnia Albert dll

Bagi sobat yang pengen dengerin lagunya NOAH berikut linknya

Download



KIck Ass 2 ukuran kecil

Dirilis: 16 Agustus 2013
Genre: Action | Comedy | Kejahatan 
Starcast: Aaron Taylor-Johnson, Chloe Moretz Rahmat, Christopher Mintz-Plasse 
Desc: The berkostum-SMA pahlawan Kick-Ass bergabung dengan sekelompok warga biasa yang telah terinspirasi untuk melawan kejahatan dalam kostum. Sementara itu, Red Mist plot aksi balas dendam yang akan mempengaruhi semua orang Kick-Ass tahu. Durasi: 1:40 Ukuran: 120MB Views: 75280

Download

Iron Man 3 Ukuran kecil

Dirilis: 3 Mei 2013
Genre: Action | Sci-Fi | Thriller 
Starcast: Robert Downey Jr, Gwyneth Paltrow, Guy Pearce 
Desc: Saat dunia Tony Stark yang terkoyak oleh seorang teroris yang tangguh yang disebut Mandarin, ia mulai membangun kembali sebuah pengembaraan dan . retribusi Durasi: 2:11 Ukuran: 156mb Views: 824342

Download

Star Trek Into Darkness ukuran kecil

Dirilis: 16 Mei 2013
Genre: Action | Petualangan | Sci-Fi 
Starcast: Chris Pine, Zachary Quinto, Zoe Saldana 
Desc: Setelah awak Enterprise menemukan sebuah kekuatan tak terbendung teror dari dalam organisasi mereka sendiri, Kapten Kirk memimpin perburuan untuk dunia zona perang untuk menangkap satu orang senjata pemusnah massal. Durasi: 2:12 Ukuran: 58Mb

Download

Wednesday 28 August 2013

Tips Menunggu dan Menjemput Hadirnya Jodoh

Bismillahirrahmaanirrahiim...

1. Jangan fokus pada siapa yang harus dipilih tapi fokus melakukan perubahan diri yang lebih baik agar pantas mendapatkan jodoh yang baik.

2. Jangan menginginkan seseorang menjadi seperti yang kita harapkan tapi bagaimana kita bisa menjadikan diri seperti orang yang kita harapkan.

3. Berusaha memposisikan diri untuk siap lahir batin serta berani menghadapi pernikahan kapanpun jika sewaktu-waktu jodoh telah hadir.

4. Berusaha untuk tidak patah semangat dan trauma terhadap masa lalu yang kurangnmenyenangkan bukalah lembaran baru yang lebih baik mulai hari ini dan untuk hari-hari selanjutnya.

5. Menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan sebanyak-banyaknya, akan lebih baik jika banyak bergaul dengan sahabat yang baik, siapa tahu jodoh kita berada di antara mereka.

6. Jangan terburu-buru menilai atau memberi kesimpulan kepada seseorang itu tidak layak
bersama kita karena sejatinya jodoh itu akan
hadir atas ridha ALLAH, sedangkan kewajiban kita hanya berikhtiar.

7. Jangan terlalu mengkhawatirkan usia. Di usia berapapun menikah tetap baik jika kita mampu mempertanggung jawabkan pernikahan tersebut di hadapan ALLAH, Bagi pasangan, keluarga besar serta masyarakat.

8. Teruslah berikhtiar dan berdoa, karena doa bisa mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin sesuai kehendak-Nya.

Ya ALLAH..
Dekatkanlah jodoh orang yang membaca postingan ini.
Tenteramkanlah hatinya.
Lapangkanlah dadanya.
Bahagiakanlah hidupnya.
Luaskan rezekinya.
Mudahkan segala urusannya.
Kabulkan cita-citanya.
Jauhkan dari segala musibah.
Jauhkan dari segala penyakit, fitnah, prasangka keji, berkata kasar serta kemungkaran.

Aamiin ya Rabbal'alamin..

Tuesday 27 August 2013

Sejarah Hari Sabtunya Bani Israil

Di antara ajaran-2 Nabi Musa a.s. kepada Bani Isra'il ialah bahawa mereka mewajibkan untuk mengkhususkan satu hari pada tiap minggu bagi melakukan ibadah kepada Allah mensucikan hati dan fikiran mereka dengan berzikir, bertahmid dan bersyukur atas segala kurnia dan nikmat Tuhan, bersolat dan melakukan perbuatan-2 yang baik serta amal-2 soleh. Diharamkan bagi mereka pada hari yang ditentukan itu untuk berdagang dan melaksanakan hal-hal yang bersifat duniawi.
Pada mulanya hari Jumaatlah yang ditunjuk sebagai hari keramat dan hari ibadah itu, alan tetapi mereka meminta dari Nabi Musa agar hari ibadah itu dijatuhkan pada setiap hari Sabtu, mengingatkan bahwa pada hari itu Allah selesai menciptakan makhluk-Nya. Usul perubahan yang mereka ajukan itu diterima oleh Nabi Musa, maka sejak itu, hari Sabtu pada setiap minggu daijadikan hari mulia dan suci, di mana mereka tidak melakukan perdagangan dan mengusahakan urusan-2 duniawi. Mereka hanya tekun beribadah dan ebrbuat amal-amal kebajikan yang diperintahkan oleh agama. Demikianlah hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun namun adat kebiasaan mensucikan hari Sabtu tetap dipertahankan turun temurun dan generasi demi generasi.

Pada masa Nabi Daud berkuasa di suatu desa bernama "Ailat" satu diantara beberapa desa yang terletak di tepi Laut Merah bermukim sekelompok kaum dari keturunan Bani Isra'il yang sumber percariannya adalah dari penangkapan ikan, perdagangan dan pertukangan yang dilakukannya setiap hari kecuali hari Sabtu.
Sebagai akibat dari perintah mensucikan hari Sabtu di mana tiada seorang malakukan urusan dagangan atau penangkapan ikan, maka pasar-pasar dan tempat-2 perniagaan di desa itu menjadi sunyi senyap pada tiap hari dan malam sabtu, sehingga ikan-2 di laut tampak terapung-apung di atas permukaan air, bebas berpesta ria mengelilingi dua buah batu besar berwarna putih terletak ditepi laut dekat desa Ailat.Ikan-ikan itu seolah-olah sudah terbiasa bahwa pada tiap malam dan hari Sabtu terasa aman bermunculan di atas permukaan air tanpa mendapat gangguan dari para nelayan tetapi begitu matahari terbenam pada Sabtu senja menghilanglah ikan-ikan itu kembali ke perut dan dasar laut sesuai dengan naluri yang dimiliki oleh tiap binatang makhluk Allah.

Para nelayan desa Ailat yang pd hari-hari biasa tidak pernah melihat ikan begitu banyak terapung-apung di atas permukaan air, bahkan sukar mendapat menangkap ikan sebanyak yang diharapkan, menganggap adalah kesempatan yang baik dan menguntungkan sekali bila mereka melakukan penangkapan ikan pada tiap malam dan hari Sabtu. Fikiran itu tidak disia-siakan dan tanpa menghiraukan perintah agama dan adat kebiasaan yang sudah berlaku sejak Nabi Musa memerintahkannya, pergilah mereka ramai-ramai ke pantai menangkap ikan di malam dan hari yang terlarang itu, sehingga berhasillah mereka menangkap ikan sepuas hati mereka dan sebanyak yang mereka harapkan, Berbeda jauh dengan hasil mereka di hari-hari biasa.

Para penganut yang setia dan para mukmin yang soleh datang menegur para orang fasiq yang telah berani melanggar kesucian hari Sabtu. Mereka diberi nasihat dan peringatan agar menghentikan perbuatan mungkar mereka dan kembali mentaati perintah agama serta menjauhkan diri dari semua larangannya, supay menghindari murka Allah yang dapat mencabut kurnia dan nikmat yang telah diberikan kepada mereka.
Nasihat dan peringatan para mukmin itu tidak dihiraukan oleh para nelayan yang membangkang itu bahkan mereka makin giat melakukan pelanggaran secara demonstratif karena sayang akan kehilangan keuntungan material yang besar yang mereka perolrh dan penangkapan ikan di hari-hari yang suci. Akhirnya pemuka-pemuka agama terpaksa mengasingkan mereka dari pergaulan dan melarangnya masuk ke dalam kota dengan menggunakan senjata kalau perlu.

Berkata para nelayan pembangkang itu memprotes: "sesungguhnya kota Ailat adalah kota dan tempat tinggal kami bersama kami mempunyai hak yang sama seperti kamu untuk tinggal menetap di sini dan sesekali kamu tidak berhak melarang kami memasuki kota kami ini serta melarang kami menggali sumber-2 kekayaan yang terdapat di sini bagi kepentingan hidup kami. Kami tidak akan meninggalkan kota kami ini dan pergi pindah ke tempat lain. Dan jika engkau enggan bergaul dengan kami maka sebaiknya kota Ailat ini di bagi menjadi dua bahagian dipisah oleh sebuah tembok pemisah, sehingga masing-2 pihak bebas berbuat dan melaksanakan usahanya tanpa diganggu oleh mana-mana pihak lain."

Dengan adanya garis pemisah antara para nelayan pembangkang yang fasiq dan pemeluk-pemeluk agama yang taat bebaslah mereka melaksanakan usaha penangkapan ikan semahu hatinya secara besar-besaran pada tiap-tiap hari tanpa berkecuali.
Mereka membina saluran-2 air bagi mengalirkan air laut ke dekat rumah-2 mereka dengan mengadakan bendungan-2 yang mencegahkan kembalinya ikan-2 le laut bila matahari terbenam pada setiap petang Sabtu pada waktu mana biasanya ikan-2 yang terapung-apung itu meluncur kembali ke dasar laut.

Para nelayan yang makin manjadi kaya karena keuntungan besar yang meeka peroleh dari hasil penangkapan ikan yang bebas menjadi makin berani melakukan maksiat dan pelanggaran perintah-2 agama yang menjurus kepada kerusakkan akhlak dan moral mereka.
Sementara para pemuka agama yang melihat para nelayan itu makin berani melanggar perintah Allah dan melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di daerah mereka sendiri masih rajin mendatangi mereka dari masa ke semasa memperingatkan mereka dan memberi nasihat , kalau-2 masih dapat ditarik ke jalan yang benar dan bertaubat dari perbuatan maksiat mereka. Akan tetapi kekayaan yang mereka peroleh dari hasil penangkapan yang berganda menjadikan mata mereka buta untuk melihta cahaya kebenaran, telinga mereka pekak untuk mendengar nasihat-2 para pemuka agama dan lubuk hati mereka tersumbat oleh nafsu kemaksiatan dan kefasiqan, sehingga menjadikan sebahagian dari pemuka dan penganjur agaam itu berputus asa dan berkata kepada sebahagian yang masih menaruh harapan: "Mengapa kamu masih menasihati orang-orang yang akan dibinasakan oleh Allah dan akan ditimpahi hati orang-orang yang akan dibinasakan oleh Allah dan akan ditimpahi azab yang sangat keras."

Demikianlah pula Nabi Daud setelah melihat bahawa segala nasihat dan peringatan kepada kaumnya hanya dianggap sebagai angin lalu atau seakan suara di padang pasir belaka dan melihat tiada harapan lagi bahwa mereka akan sedar dan insaf kembali maka berdoalah beliau memohon kepada Allah agar menggajar mereka dengan seksaan dan azab yang setimpal.
doa Nabi Daud dikabulkan oleh Allah dan terjadilah suatu gempa bumi yang dahsyat yang membinasakan orang-orang yang telah membangkang dan berlaku zalim terhadap diri mereka sendiri dengan mengabaikan perintah Allah dan perintah para hamba-Nya yang soleh. Sementara mereka yang mukmin dan soleh mendapat perlindungan Allah dan terhindarlah dari malapetaka yang melanda itu. 

Mengenal Fathimah binti Rasulullah SAW

Julukannya adalah al-Batuul, yaitu wanita yang memutuskan hubungan dengan yang lain untuk beribadah atau tiada bandingnya dalam keutamaan ilmu, akhlaq, budi pekerti, kehormatan dan keturunannya. Lahir bersamaan dengan terjadinya peristiwa agung yang menggoncangkan Makkah, yaitu peristiwa peletakkan Hajarul Aswad disaat renovasi Ka`bah.

Beliau adalah anak yang paling dicintai oleh keluarganya, terutama ayahnya. Sebagaimana tampak dalam ucapan Rasulullah SAW ,:"Fathimah adalah bagian dariku, aku merasa susah bila ia bersedih dan aku merasa terganggu bila ia diganggu".(Ibnu Abdil Barr, Al-Isti`ab). Dalam hadits lain diriwayatkan "Barang siapa telah memarahinya berarti telah memarahiku". (H.R.Muslim)

Ketika Fathimah beranjak dewasa, Abu Bakar dan Umar bergiliran untuk meminangnya namun Rasulullah SAW dengan halus menolaknya. Dan kemudoan ia dinikahkan Rasulullah SAW dengan Ali bin Abi Thalib ra dengan mahar berupa baju besi pemberian Rasul atas perintah Allah SWT . Ali bin Abi Thalib ra.bercerita bahwa disaat ia menikahi Fathimah, tiada yang dimilikinya kecuali kulit kambing yang dijadikan alas tidur pada malam hari dan diletakkan di atas onta pengangkut air pada siang hari.

Kemudian Rasulullah SAW membekali Fathimah dengan selembar beludru, bantal kulit yang berisi sabut, dua buah penggiling dan dua buah tempayan air. Saat itu mereka tak memiliki pembantu, maka Fathimahlah yang menarik penggiling itu hingga membekas ditangannya, mengambil air dengan tempat air dari kulit biri-biri hingga membekas dipundaknya dan menyapu rumah hingga pakaiannya terkotori oleh asap api.
Manakala Ali mengetahui bahwa Rasulullah SAW memperoleh banyak pelayan, ia berkata kepada Fathimah agar meminta kepadanya seorang pelayan. Namun Rasulullah SAW tidak mengabulkannya dan sebagai gantinya beliau mengajarinya beberapa kalimat do`a, yaitu membaca tasbih, tahmid dan takbir, masing-masing 10x setelah sholat dan mengajarkan untuk membaca tasbih 30x, tahmid 30x dan takbir 34x ketika hendak tidur. Dari pernikahan Ali dan Fathimah, Rasulullah SAW memperoleh 5 orang cucu, Hasan, Husein, Zainab, Ummi Kultsum dan yang satu meninggal ketika masih kecil.

Cinta Rasulullah SAW kepaa Fathimah terlukis dalam sebuah hadits dari Musawwar bin Mughromah, ia berkata "Aku mendengar Nabi SAW berkata ketika Beliau sedang berdiri dimimbar :"Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan putriku dan menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya."(H.R Ash-Shohihain)

Fathimah telah meriwayatkan hadits Nabi SAW sebanyak 18 buah. Beliau wafat pada usia 29 tahun dan dikebumikan di Baqi`pada selasa malam, 3 Ramadhan 11 H. Wallahu A`lam bish-Showab.
(disarikan dari Shifatus Shofwah, Ibnu Jauzi:Min `Alamin Nisa',M.Ali qutfb: Nisa Khaula Rasul, M.Ibrahim Sulaiman).

Mengenal Sahabat Mua'dz bin Jabal

Cendekiawan Muslim Yang Paling Tahu Mana Yang Halal Dan Mana Yang Haram

Tatkala Rasulullah mengambil bai'at dari orang-orang Anshar pada perjanjian Aqabah yang kedua, diantara para utusan yang terdiri atas 70 orang itu terdapat seorang anak muda dengan wajah berseri, pandangan menarik dan gigi putih berkilat serta memikat perhatian dengan sikap dan ketenangannya. Dan jika bicara maka orang yang melihat akan tambah terpesona karenanya . . . .!

Nah, itulah dia Mu'adz bin Jabal r.a . . . . .

Dan kalau begitu, maka ia adalah seorang tokoh dari kalangan anshar yang ikut bai'at pada perjanjian Aqabah kedua, hingga termasuk Ashshabiqul Awwalun, golongan yang pertama masuk Islam. Dan orang yang lebih dulu masuk Islam dengan keimanan serta keyakinannya seperti dimikian, mustahil tidak akan turut bersama Rasulullah dalam setiap perjuangan. Maka demikianlah halnya Mu'adz . . . .
Tetapi kelebihannya yang paling menonjol dan keitstimewaannnya yang utama ialah fiqih atau keahliannya dalam soal hukum. Keahliannya dalam fiqih dan ilmu pengetahuan ini mencapai taraf yang menyebabkannya berhak menerima pujian dari Rasulullah SAW dengan sabdanya : "Ummatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu'adz bin Jabal."

Dalam kecerdasan otak dan keberaniannya mengemukakan pendapat, Mu'adz hampir sama dengan Umar bin Khattab. Ketika Rasulullah SAW hendak mengirimnya ke Yaman, lebih dulu ditanyainya : "Apa yang menjadi pedomanmu dalam mengadili sesuatu, hai Mu'adz?" Kitabullah", ujar Mu'adz. "Bagaimana jika kamu tidak jumpai dalam Kitabullah?", tanya Rasulullah pula. "Saya putus dengan Sunnah Rasul", ujuar Mu'adz. "Jika tidak kamu temui dalam Sunnah Rasulullah?" "Saya pergunakan fikiranku untuk berijtihad, dan saya takkan berlaku sia-sia". Maka berseri-serilah wajah Rasulullah, sabdanya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq kepada utusan Rasulullah sebagai yang diridhai oleh Rasulullah . . . ."

Maka kecintaan Mu'adz terhadap Kitabullah dan Sunnah Rasulullah tidak menutup pintu untuk mengikuti buah fikirannya, dan tidak menjadi penghalang bagi akalnya untuk memahami kebenaran-kebenaran dahsyat yang masih tersembunyi yang menunggu usaha orang yang akan menghadapi dan menyingkapnya.
Dan mungkin kemampuan untuk berijtihad dan keberanian menggunakan otak dan kecerdasan inilah yang menyebabkan Mu'adz berhasil mencapai kekayaan dalam ilmu fiqih, mengatasi teman dan saudara-saudaranya hingga dinyatakan oleh Rasulullah sebagai "orang yang paling tahu tentang yang halal dan yang haram". Dan cerita-cerita sejarah melukiskan dirinya bagaimana adanya, yakni sebagai otak yang cermat dan jadi penyuluh serta dapat memutuskan persoalan dengan sebaik-baiknya . . . .

Di bawah ini kita muat cerita tentang A'idzullah bin Abdillah yakni ketika pada suatu hari di awal pemerintahan Khalifah Umar, ia masuk mesjid bersama beberapa orang shahabat, katanya:

"Maka duduklah saya pada suatu majlis yang dihadiri oleh tiga puluh orang lebih, masing-masing menyebutkan sebuah hadits yang mereka terima dari Rasulullah SAW. Pada halaqah atau lingkaran itu ada seorang anak muda yang amat tampan . . . . hitam manis warna kulitnya, bersih, manis tutur katanya dan termuda usianya di antara mereka. Jika pada mereka terdapat keraguan tentang suatu hadits, mereka tanyakan kepada anak muda itu yang segera memberikan fatwanya, dan ia tak hendak berbicara kecuali bila diminta . . . . Dantatkala majlis itu berakhir, saya dekati anak muda itu dan saya tanyakan siapa namanya, ujarnya: Saya adalah Mu'adz bin Jabal."

Shahar bin Hausyab tidak ketinggalan memberikan ulasan, katanya:

"Bila para shahabat berbicara sedang di antara mereka hadir Mu'adz bin Jabal, tentulah mereka akan sama meminta pendapatnya karena kewibawaannya . . . .!"

Dan Amirul Mu'minin Umar r.a. sendiri sering meminta pendapat dan buah fikirannya. Bahkan dalam salah satu peristiwa di mana ia memanfaatkan pendapat dan keahliannya dalam hukum, Umar pernah berkata: "Kalau tidaklah berkat Mu'adz bin Jabal, akan celakalah Umar!"
Dan ternyata Mu'adz memiliki otak yang terlatih baik dan logika yang menawan serta memuaskan lawan, yang mengalir dengan tenang dan cermat. Dan di mana saja kita jumpai namanya - di celah-celah riwayat dan sejarah, kita dapati ia sebagi yang selalu menjadi pusat lingkaran. Di mana ia duduk selalulah dilingkungi oleh manusia.

Ia seorang pendiam, tak hendak bicara kecuali atas permintaan hadirin. Dan jika mereka berbeda pendapat dalam suatu hal, mereka pulangkan kepada Mu'adz untuk memutuskannya. Maka jika ia telah buaka suara, adalah ia sebagimana dilukiskan oleh salah seorang yang mengenalnya: "Seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya dan mutiara . . . ."
Dan kedudukan yang tinggi di bidang pengetahuan ini serta penghormatan Kaum Muslimin kepadanya, baik selagi Rasulullah masih hidup maupun setelah beliau wafat, dicapai Mu'adz sewaktu ia masih muda. Ia meninggal dunia di masa pemerintahan Umar, sedang usianya belum 33 tahun . . . .!

Mu'adz adalah seorang yang murah tangan, lapang hati dan tinggi budi. Tidak suatupun yang diminta kepadanya, kecuali akan diberinya secara berlimpah dan dengan hati yang ikhlas. Sungguh kemurahan Mu'adz telah menghabiskan semua hartanya.
Ketika Rasulullah SAW wafat, Mu'adz masih berada di Yaman, yakni semenjak ia dikirim Nabi ke sana untuk membimbing Kaum Muslimin dan mengajari mereka tentang seluk-seluk Agama.
Di masa pemerintahan Abu Bakar, Mu'adz kembali ke Yaman, Umar tahu bahwa Mu'adz telah menjadi seorang yang kaya raya, maka diusulkan Umara kepada khalifah agar kekayaannya itu dibagi dua. Tanpa menunggu jawaban Abu Bakar, Umar segera pergi ke rumah Mu'adz dan mengemukakan masalah tersebut.

Mu'adz adalah seorang yang bersih tangan dan suci hati. Dan seandainya sekarang ia telah menjadi kaya raya, maka kekayaan itu diperolehnya secara halal, tidak pernah diperolehnya secara dosa bahkan juga tak hendak menerima barang yang syubhat. Oleh sebab itu usul Umar ditolaknya dan alasan yang dikemukakannya dipatahkannya dengan alasan pula . . . . Umar berpaling meninggalkannya.
Pagi-pagi keesokan harinya Mu'adz pergi ke rumah Umar. Demi sampai di sana, Umar dirangkul dan dipeluknya, sementara air mata mengalir mendahului perkataannya, seraya berkata:

"Malam tadi saya bermimpi masuk kolam yang penuh dengan air, hingga saya cemas akan tenggelam. Untunglah anda datang, hai Umar dan menyelamatkan saya . . . . !"

Kemudian bersama-sama mereka datang kepad abu Bakar, dan Mu'adz meminta kepada khalifah untuk mengambil seperdua hartanya. "Tidak satupun yang akan saya ambil darimu", ujar Abu Bakar. "Sekarang harta itu telah halal dan jadi harta yang baik", kata Umar menghadapkan pembicaraannya kepada Mu'adz.
Andai diketahuinya bahwa Mu'adz memperoleh harta itu dari jalan yang tidak sah, maka tidak satu dirham pun Abu Bakar yang shaleh itu akan menyisakan baginya. Namun Umar tidak pula berbuat salah dengan melemparkan tuduhan atau menaruh dugaan yang bukan-bukan terhadap Mu'adz. Hanya saja masa itu adlah mas gemilang, penuh dengan tokoh-tokoh utama yang berpacu mencapai puncak keutamaan. Di antara mereka ada yang berjalan secara santai, tak ubah bagi burung yang terbang berputar-putar, ada yang berlari cepat, dan ada pula yang berlari lambat, namun semua berada dalam kafilah yang sama menuju kepada kebaikan.

Mu'adz pindah ke Syria, di mana ia tinggal bersama penduduk dan orang yang berkunjung ke sana sebagi guru dan ahli hukum. Dan tatkala Abu Ubaidah - amir atau gubernur militer di sana - serta shahabat karib Mu'adz meninggal dunia, ia diangkat oleh Amirul Mu'minin Umar sebagai penggantinya di Syria. Tetapi hanya beberapa bulan saja ia memegan jabatan itu, ia dipanggil Allah untuk menghadap-Nya dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri.

Umar r.a. berkata:
"Sekiranya saya mengangkat Mu'adz sebagai pengganti, lalu ditanya oleh Allah kenapa saya mengangkatnya, maka akan saya jawab: Saya dengar Nabi-Mu bersabda: Bila ulama menghadap Allah Azza wa Jalla, pastilah Mu'adz akan berada di antara mereka . . . . !"

Mengangkat sebagai pengganti yang dimaksud Umar di sisi ialah penggantinya sebagi khalifah bagi seluruh Kaum Muslimin, bukan kepala sesuatu negeri atau wilayah.
Sebelum menghembuskan nafasnya yang akhir, Umar pernah ditanyai orang: "Bagaimana jika anda tetapkan pengganti anda?" artinya anda pilih sendiri orang yang akan menjadi khalifah itu, lalu kami bai'at dan menyetujuinya . . . .? Maka ujar Umar:

"Seandainya Mu'adz bin Jabal masih hidup, tentu saya angkat ia sebagi khalifah, dan kemudian bila saya menghadap Allah Azza wa Jalla dan ditanya tentang pengangkatannya: Siapa yang kamu angkat menjadi pemimpin bagi ummat manusia, maka akan saya jawab: Saya angkat Mu'adz bin Jabal setelah mendengar Nabi bersabda: Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin golongan ulama di hari qiamat."

Pada suatu hari Rasulullah SAW, bersabda: "Hai Mu'adz! Demi Allah saya sungguh sayang kepadamu. Maka jangan lupa setiap habis shalat mengucapkan: Ya Allah, bantulah daku untuk selalu ingat dan syukur serta beribadat dengan ikhlas kepada-Mu."
Tepat sekali: "Ya Allah, bantulah daku . . . !"

Rasulullah SAW selalu mendesak manusia untuk memahami makna yang agung ini yang maksudnya ialah bahwa tiada daya maupun upaya, dan tiada bantuan maupun pertolongan kecuali dengan pertolongan dan daya dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar . . . .

Mu'adz mengerti dan memahami ajaran tersebut dan telah menerapkannya secara tepat . . . . Pada suatu pagi Rasulullah bertemu dengan Mu'adz, maka tanyanya:

· Bagaimana keadaanmu di pagi hari ini, hai Mu'adz?
· Di pagi hari ini aku benar-benar telah beriman, ya Rasulullah, ujar Mu'adz
· Setiap kebenaran ada hakikatnya, ujar Nabi pula, maka apakah hakikat keimananmu?
· Ujar Mu'adz: Setiap berada di pagi hari, aku menyangka tidak akan menemui lagi waktu sore. Dan setiap berada di waktu sore, aku menyangka tidak akan mencapai lagi waktu pagi . . . . Dan tiada satu langkah pn yang kulangkahkan, kecuali aku menyangka tiada akan diiringi dengan langkah lainnya . . . . Dan seolah-olah kesaksian setiap ummat jatuh berlutut, dipanggil melihat buku catatannya . . . . Dan seolah-olah kusaksikan penduduk surga menikmati kesenangan surga . . . . Sedang penduduk neraka menderita siksa dalam neraka. Maka sabda Rasulullah SAW : Memang, kamu mengetahuinya, maka pegang teguhlah jangan dilepaskan . . . . !

Benar dan tidak salah . . . . Mu'adz telah menyerahkan seluruh jiwa raga dan nasibnya kepada Allah, hingga tidak suatu pun yang tampak olehnya hanyalah Dia . . . ! Tepat sekali gambaran yang diberikan Ibnu Mas'ud tentang kepribadiannya. katanya:

"Mu'adz adalah seorang hamba yang tunduk kepada Allah dan berpegang teguh kepada Agama-Nya. Dan kami menganggap Mu'adz serupa dengan Nabi Ibrahim a.s . . . ."

Mu'adz senantiasa menyeru manusia untuk mencapai ilmu dan berdzikir kepada Allah . . . . Diserunya mereka untuk mencari ilmu yang benar lagi bermanfaat, dan katanya:

"Waspadalah akan tergelincirnya orang yang berilmu! Dan kenalilah kebenaran itu dengan kebenaran pula, karena kebenaran itu mempunyai cahaya . . . .!"

Menurut Mu'adz, ibadat itu hendaklah dilakukan dengan cermat dan jangan berlebihan.
Pada suatu hari salah seorang Muslim meminta kepadanya agar diberi pelajaran.

- Apakah anda sedia mematuhinya bila saya ajarkan? tanya Mu'adz
- Sungguh, saya amat berharap akan mentaati anda! ujar orang itu. Maka kata Mu'adz kepadanya: "Shaum dan berbukalah . . . .!"
- Lakukanlah shalat dan tidurlah . . . .!!!
- Berusahalah mencari nafkah dan janganlah berbuat dosa . . . .
- Dan janganlah kamu mati kecuali dalam beragama Islam . . . .
- Serta jauhilah do'a dari orang yang teraniaya . . . .

Menurut Mu'adz, ilmu itu ialah mengenal dan beramal, katanya: "Pelajarilah segala ilmu yang kalian sukai, tetapi Allah tidak akan memberi kalian mafaat dengan ilmu itu sebelum kalian mengamalkannya lebih dulu
 . . . .!"
Baginya iman dan dzikir kepada Allah ialah selalu siap siaga demi kebesaran-Nya dan pengawasan yang tak putus-putus terhadap kegiatan jiwa. Berkata Al-Aswad bin Hilal:
"Kami berjalan bersama Mu'adz, maka katanya kepada kami; Marilah kita duduk sebentar meresapi iman . . . .!"

Mungkin sikap dan pendiriannya itu terdorang oleh sikap jiwa dan fikiran yang tiada mau diam dan bergejolak sesuai dengan pendiriannya yang pernah ia kemukakan kepada Rasulullah, bahwa tiada satu langkah pun yang dilangkahkannya kecuali timbul sangkaan bahwa ia tidak akan mengikutinya lagi dengan langkah berikutnya. Hal itu ialah karena tenggelamnya dalam mengingat-ingat Allah dan kesibukannya dalam menganalisa dan mengoreksi dirinya . . . .
Sekarang tibalah ajalnya, Mu'adz dipanggil menghadap Allah . . . Dan dalam sakarat maut, muncullah dari bawah sadarnya hakikat segala yang bernyawa ini, dan seandainya ia dapat berbicara akan mengalirlah dari lisannya kata-kata yang dapat menyimpulkan urusan dan kehidupannya . . . .

Dan pada saat-saat itu Mu'adz pun mengucapkan perkataan yang menyingkapkan dirinya sebagai seorang Mu'min besar. Sambil matanya menatap ke arah langit, Mu'adz munajat kepada Allah yang Maha Prngasih, katanya:

"Ya Allah, sesungguhnya selama ini aku takut kepada-Mu, tetapi hari ini aku mengharapkan-Mu . . . .
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa aku tidaklah mencintai dunia demi untuk mengalirkan air sungai atau menanam kayu-kayuan . . . . tetapi hanyalah untuk menutup haus dikala panas, dan menghadapi saat-saat yang gawat, serta untuk menambah ilmu pengetahuan, keimanan dan ketaatan . . . .".

Lalu diulurkanlah tangannya seolah-olah hendak bersalaman dengan maut, dan dalam keberangkatannya ke alam ghaib masih sempat ia mengatakan:

"Selamat datang wahai maut . . . .Kekasih tiba di saat diperlukan . . . ."
Dan nyawa Mu'adz pun melayanglah menghadap Allah . . . .Kita semua kepunyaan Allah . . .Dan kepada-Nya kita kembali . . . .

Mengenal Sahabat Ubay Bin Ka'ab

Ubai bin Ka'ab adalah warga Anshar dari suku Kharaj, ikut dalam perjanjian 'Aqabah dan perang badar dan peperangan lainnya.Beliau mempunyai derajat yang mulia dikalangan Muslimin angkatan pertama. Beliau termasuk perintis penulis wahyu dan surat-surat dan juga termasuk golongan terkemuka dalam penghafalan Al Qur'an, membaca dan memahami ayat-ayatnya.
Pada suatu hari Rasulullah Saw mengatakan kepadanya : "Wahai ubai bin Ka'ab! Saya dititahkan untuk menyampaikan Al Qur'an padamu ". Ubai maklum bahwa Rasulullah hanya menerima perintah dari wahyu.., maka dengan harap-harap cemas ia bertanya "Wahai Rasulullah, Ibu bapakku menjadi tebusan anda! Apakah kepada anda disebutkan namaku?" Ujar Rasulullah "Benar! Namamu dan turunanmu ditingkat tertinggi...!" Seorang muslim yang mempunyai kedudukan seperti ini dihati Nabi saw pastilah seorang muslim yang amat agung.

Setelah Rasulullah wafat, Ubai bin Ka'ab tetap setia dan tekun baik dalam beribadat, teguh dalam beragama dan utama dalam keluhuran budi. Disamping itu tiada henti-hentinya beliau menjadi pengawas kaumnya. Diingatkannya mereka akan masa-masa Rasulullah masih hidup, diperingatkan keteguhan iman mereka, sifat zuhud, perangai dan budi pekerti mereka.Diantara ucapannya yang agung adalah " Selagi kita bersama Rasulullah tujuan kita satu...., Tetapi setelah ditinggalkan beliau tujuan kita bermacam-macam ada yang ke kiri dan ada yang kekanan...!" Mengenai dunia ubai bin Ka'ab mernah menuliskannya sebagi berikut : " Sesungguhnya makanan manusia itu sendiri dapat diambil sebagai perumpaan bagi dunia, biar dikatakannya enak atau tidak, tetap yang penting menjadi apa nantinya ..?".

Tatkala wilayah Islam telah meluas, dan dilihatnya sebagian kaum muslimin mulai menyeleweng dengan menjilat kepada pembesar-pembesar mereka, ia tampil dan melepaskan kata-katanya yang tajam : " Celakalah mereka, demi Tuhan mereka celaka dan mencelakan! Tetapi saya tidak menyesal dengan nasib mereka, hanya saya sayangkan adalah kaum muslimin yang celaka disebabkan mereka…!"
Ubai bin Ka'ab selalu menangis setiap teringat akan Allah dan hari akhir, setiap ayat Al Qur'an yang didengarnya menggetarkan hatinya. Dan beliau sangat merasa berduka tak terlukiskan setiap mendengar ayat :"Katakanlah : Ia kuasa akan mengirim siksa kepada kalian, baik dari atas atau dari bawah kaki kalian, atau membaurkan kalian dalam satu golongan berpecah-pecah, dan ditimpakan kalian perbuatan kawannya sendiri..!"(Qs. Al An'am :65)

Yang paling dicemaskan oleh Ubai bin Ka'ab terhadap ummat adalah datangnya suatu genarasi ummat yang bercakar-cakaran sesama mereka. Beliau selalu memohon keselamatan kepada Allah dan berkat karunia dan rahmatNya sehingga beliau menemui Tuhannya dalam keadaan beriman,aman dan tentram.

Panglima Perang Kholid bin Walid

"ORANG seperti dia, tidak dapat tanpa diketahui dibiarkan begitu saja. Dia harus diincar sebagai calon pemimpin Islam. Jika dia menggabungkan diri dengan kaum Muslimin dalam peperangan melawan orang-orang kafir, kita harus mengangkatnya kedalam golongan pemimpin" demikian keterangan Nabi ketika berbicara tentang Khalid sebelum calon pahlawan ini masuk Islam.

Khalid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam. Dia anggota suku Banu Makhzum, suatu cabang dari suku Quraisy. Ayahnya bernama Walid dan ibunya Lababah. Khalid termasuk diantara keluarga Nabi yang sangat dekat. Maimunah, bibi dari Khalid, adalah isteri Nabi. Dengan Umar sendiri pun Khalid ada hubungan keluarga, yakni saudara sepupunya. Suatu hari pada masa kanak-kanaknya kedua saudara sepupu ini main adu gulat. Khalid dapat mematahkan kaki Umar. Untunglah dengan melalui suatu perawatan kaki Umar dapat diluruskan kembali dengan baik.

Ayah Khalid yang bernama Walid, adalah salah seorang pemimpin yang paling berkuasa diantara orang-orang Quraisy. Dia sangat kaya. Dia menghormati Ka'bah dengan perasaan yang sangat mendalam. Sekali dua tahun dialah yang menyediakan kain penutup Ka'bah. Pada masa ibadah Haji dia memberi makan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang datang berkumpul di Mina.
Ketika orang Quraisy memperbaiki Ka'bah tidak seorang pun yang berani meruntuhkan dinding-dindingnya yang tua itu. Semua orang takut kalau-kalau jatuh dan mati. Melihat suasana begini Walid maju kedepan dengan bersenjatakan sekop sambil berteriak, "O, Tuhan jangan marah kepada kami. Kami berniat baik terhadap rumahMu".

Nabi mengharap-harap dengan sepenuh hati, agar Walid masuk Islam. Harapan ini timbul karena Walid seorang kesatria yang berani dimata rakyat. Karena itu dia dikagumi dan dihormati oleh orang banyak. Jika dia telah masuk Islam ratusan orang akan mengikutinya.
Dalam hati kecilnya Walid merasa, bahwa Al Qur-'an itu adalah kalimat-kalimat Allah. Dia pernah mengatakan secara jujur dan terang-terangan, bahwa dia tidak bisa berpisah dari keindahan dan kekuatan ayat-ayat suci itu.

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera masuk Islam. Tetapi impian dan harapan ini tak pernah menjadi kenyataan. Kebanggaan atas diri sendiri membendung bisikan-bisikan hati nuraninya. Dia takut kehilangan kedudukannya sebagai pemimpin bangsa Quraisy. Kesangsian ini menghalanginya untuk menurutkan rayuan-rayuan hati nuraninya. Sayang sekali orang yang begini baik, akhirnya mati sebagai orang yang bukan Islam.
Suku Banu Makhzum mempunyai tugas-tugas penting. Jika terjadi peperangan, Banu Muhzum lah yang mengurus gudang senjata dan gudang tenaga tempur. Suku inilah yang mengumpulkan kuda dan senjata bagi prajurit-prajurit.

Tidak ada cabang suku Quraisy lain yang bisa lebih dibanggakan seperti Banu Makhzum. Ketika diadakan kepungan maut terhadap orang-orang Islam dilembah Abu Thalib, orang-orang Banu Makhzumlah yang pertama kali mengangkat suaranya menentang pengepungan itu.

Latihan Pertama
Kita tidak banyak mengetahui mengenai Khalid pada masa kanak-kanaknya. Tetapi satu hal kita tahu dengan pasti, ayah Khalid orang berada. Dia mempunyai kebun buah-buahan yang membentang dari kota Mekah sampai ke Taif. Kekayaan ayahnya ini membuat Khalid bebas dari kewajiban-kewajibannya.

Dia lebih leluasa dan tidak usah belajar berdagang. Dia tidak usah bekerja untuk menambah pencaharian orang tuanya. Kehidupan tanpa suatu ikatan memberi kesempatan kepada Khalid mengikuti kegemarannya. Kegemarannya ialah adu tinju dan berkelahi.
Saat itu pekerjaan dalam seni peperangan dianggap sebagai tanda seorang Satria. Panglima perang berarti pemimpin besar. Kepahlawanan adalah satu hal terhormat di mata rakyat.
Ayah Khalid dan beberapa orang pamannya adalah orang-orang yang terpandang dimata rakyat. Hal ini memberikan dorongan keras kepada Khalid untuk mendapatkan kedudukan terhormat, seperti ayah dan paman-pamanya. Satu-satunya permintaan Khalid ialah agar menjadi orang yang dapat mengatasi teman-temannya didalam hal adu tenaga. Sebab itulah dia menceburkan dirinya kedalam seni peperangan dan seni bela diri. Malah mempelajari keahlian mengendarai kuda, memainkan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan perhatiannya kedalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya yang asli, ditambah dengan latihan yang keras, telah membina Khalid menjadi seorang yang luar biasa. Kemahiran dan keberaniannya mengagumkan setiap orang.

Pandangan yang ditunjukkannya mengenai taktik perang menakjubkan setiap orang. Dengan gamblang orang dapat melihat, bahwa dia akan menjadi ahli dalam seni kemiliteran.
Dari masa kanak-kanaknya dia memberikan harapan untuk menjadi ahli militer yang luar biasa senialnya.

Menentang Islam
Pada masa kanak-kanaknya Khalid telah kelihatan menonjol diantara teman-temannya. Dia telah sanggup merebut tempat istimewa dalam hati rakyat. Lama kelamaan Khalid menanjak menjadi pemimpin suku Quraisy. Pada waktu itu orang-orang Quraisy sedang memusuhi Islam. Mereka sangat anti dan memusuhi agama Islam dan penganut-penganut Islam. Kepercayaan baru itu menjadi bahaya bagi kepercayaan dan adat istiadat orang-orang Quraisy. Orang-orang Quraisy sangat mencintai adat kebiasaannya. Sebab itu mereka mengangkat senjata untuk menggempur orang-orang Islam. Tunas Islam harus dihancurkan sebelum tumbuh berurat ber-berakar. Khalid sebagai pemuda Quraisy yang berani dan bersemangat berdiri digaris paling depan dalam penggempuran terhadap kepercayaan baru ini. Hal ini sudah wajardan seirama dengan kehendak alam.

Sejak kecil pemuda Khalid bertekad menjadi pahlawan Quraisy. Kesempatan ini diperolehnya dalam pertentangan-pertentangan dengan orang-orang Islam. Untuk membuktikan bakat dan kecakapannya ini, dia harus menonjolkan dirinya dalam segala pertempuran. Dia harus memperlihatkan kepada sukunya kwalitasnya sebagai pekelahi.

Peristiwa Uhud
Kekalahan kaum Quraisy didalam perang Badar membuat mereka jadi kegila-gilaan, karena penyesalan dan panas hati. Mereka merasa terhina. Rasa sombong dan kebanggaan mereka sebagai suku Quraisy telah meluncur masuk lumpur kehinaan Arang telah tercoreng dimuka orang-orang Quraisy. Mereka seolah-olah tidak bisa lagi mengangkat dirinya dari lumpur kehinaan ini. Dengan segera mereka membuat persiapan-persiapan untuk membalas pengalaman pahit yang terjadi di Badar.

Sebagai pemuda Quraisy, Khalid bin Walid pun ikut merasakan pahit getirnya kekalahan itu. Sebab itu dia ingin membalas dendam sukunya dalam peperangan Uhud. Khalid dengan pasukannya bergerak ke Uhud dengan satu tekad menang atau mati. Orang-orang Islam dalam pertempuran Uhud ini mengambil posisi dengan membelakangi bukit Uhud.
Sungguhpun kedudukan pertahanan baik, masih terdapat suatu kekhawatiran. Dibukit Uhud masih ada suatu tanah genting, dimana tentara Quraisy dapat menyerbu masuk pertahanan Islam. Untuk menjaga tanah genting ini, Nabi menempatkan 50 orang pemanah terbaik. Nabi memerintahkan kepada mereka agar bertahan mati-matian. Dalam keadaan bagaimana jua pun jangan sampai meninggalkan pos masing-masing.

Khalid bin Walid memimpin sayap kanan tentara Quraisy empat kali lebih besar jumlahnya dari pasukan Islam. Tetapi mereka jadi ragu-ragu mengingat kekalahant-kekalahan yang telah mereka alami di Badar. Karena kekalahan ini hati mereka menjadi kecil menghadapi keberanian orang-orang Islam.
Sungguh pun begitu pasukan-pasukan Quraisy memulai pertempuran dengan baik. Tetapi setelah orang-orang Islam mulai mendobrak pertahanan mereka, mereka telah gagal untuk mempertahankan tanah yang mereka injak.

Kekuatannya menjadi terpecah-pecah. Mereka lari cerai-berai. Peristiwa Badar berulang kembali di Uhud. Saat-saat kritis sedang mengancam orang-orang Quraisy. Tetapi Khalid bin Walid tidak goncang dan sarafnya tetap membaja. Dia mengumpulkan kembali anak buahnya dan mencari kesempatan baik guna melakukan pukulan yang menentukan.
Melihat orang-orang Quraisy cerai-berai, pemanah-pemanah yang bertugas ditanah genting tidak tahan hati. Pasukan Islam tertarik oleh harta perang, harta yang ada pada mayat-mayat orang-orang Quraisy. Tanpa pikir panjang akan akibatnya, sebagian besar pemanah-pemanah, penjaga tanah genting meninggalkan posnya dan menyerbu kelapangan.

Pertahanan tanah genting menjadi kosong. Khalid bin Walid dengan segera melihat kesempatan baik ini. Dia menyerbu ketanah genting dan mendesak masuk. Beberapa orang pemanah yang masih tinggal dikeroyok bersama-sama. Tanah genting dikuasai oleh pasukan Khalid dan mereka menjadi leluasa untuk menggempur pasukan Islam dari belakang.
Dengan kecepatan yang tak ada taranya Khalid masuk dari garis belakang dan menggempur orang Islam dipusat pertahanannya. Melihat Khalid telah masuk melalui tanah genting, orang-orang Quraisy yang telah lari cerai-berai berkumpul kembali dan mengikuti jejak Khalid menyerbu dari belakang. Pemenang-pemenang antara beberapa menit yang lalu, sekarang telah terkepung lagi dari segenap penjuru, dan situasi mereka menjadi gawat.

Khalid bin Walid telah merobah kemenangan orang Islam di Uhud menjadi suatu kehancuran. Mestinya orang-orang Quraisylah yang kalah dan cerai-berai. Tetapi karena gemilangnya Khalid sebagai ahli siasat perang, kekalahan-kekalahan telah disunglapnya menjadi satu kemenangan. Dia menemukan lobang-lobang kelemahan pertahanan orang Islam.
Hanya pahlawan Khalidlah yang dapat mencari saat-saat kelemahan lawannya. Dan dia pula yang sanggup menarik kembali tentara yang telah cerai-berai dan memaksanya untuk bertempur lagi. Seni perangnya yang luar biasa inilah yang mengungkap kekalahan Uhud menjadi suatu kemenangan bagi orang Quraisy.

Ketika Khalid bin Walid memeluk Islam Rasulullah sangat bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad. Dalam banyak kesempatan peperangan Islam Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukan hasil gemilang atas segala upaya jihadnya. Betapapun hebatnya Khalid bin Walid di dalam medan pertempuran, dengan berbagai luka yang menyayat badannya, namun ternyata kematianya diatas ranjang. Betapa menyesalnya Khalid harapan untuk mati sahid dimedan perang ternyata tidak tercapai dan Allah menghendakinya mati di atas tempat tidur, sesudah perjuangan membela Islam yang luar biasa itu. Demikianlah kekuasaan Allah. Manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya sesuai dengan kemaua-Nya. 

Kisah Teladan Sofyan Ats-Tsauri

Abu 'Abdullah Sofy an bin Sd'id ats-Tsauri lahir di Kufah pada tahun 97 HI715 M. Mula-mula ia belajar dari ayahnya sendiri, kemudian dari banyak orang-orang pandai di masa itu sehingga akhirnya ia mencapai keahlian yang tinggi di bidang Hadits dan teologi. Pada tahun 158 Hl715 M, ia menantang pejabat-pejabat pemerintahan sehingga ia terpaksa menyembunyikan diri di kota Mekkah. Sofyan ats-Tsauri meninggal dunia tahun 161 H/778 M di kota Bashrah. Ia telah mendirikan sebuah madzhab fiqh yang bertahan selama dua abad. Dan menjalani hidup pertapaan yang keras sehingga para sufi menyebutnya sebagai seorang manusia suci.

SOFYAN ATS-TSAURI DAN PARA KHALIFAH
Kesalehan Sofyan ats-Tsauri nampak sejak ia masih berada di dalam kandungan ibunya. Suatu hari ibunya sedang berada di atas loteng rumah. Si ibu mengambil beberapa asinan yang sedang dijemur tetangganya di atas atap dan memakannya. Tiba-tiba Sofyan yang masih berada di dalam rahim ibunya itu menyepak sedemikian keras-nya sehingga si ibu mengira bahwa ia keguguran.
Diriwayatkan bahwa yang menjadi khalifah pada masa itu ketika shalat di depan Sofyan memutar-mutar kumisnya. Setelah selesai shalat, Sofyan berseru kepadanya: "Engkau tidak pantas melakukan shalat seperti itu. Di Padang Mahsyar nanti shalatmu itu akan dilemparkan ke mukamu sebagai sehelai kain lap yang kotor" "Berbicaralah yang sopan", tegur si khalifah. "Jika aku enggan melakukan tanggung jawabku ini, jawab Sofyan, "semoga kencingku berubah menjadi darah".

Khalifah sangat marah mendengar kata-kata Sofyan ini lalu memerintahkan agar ia dipenjarakan dan dihukum gantung. "Agar tidak ada orang-orang lain yang seberani itu lagi terhadapku", jelas si khalifah.
Suatu hari tiang gantungan dipersiapkan, Sofyan masih tertidur lelap dengan kepala berada dalam dekapan seorang manusia suci dan kakinya di pangkuan Sofyan bin uyaina. Kedua manusia suci tersebut yang mengetahui bahwa tiang gantungan sedang dipersiapkan, bersepakat: "Janganlah ia sampai mengetahui hal ini". Tetapi ketika itu juga Sofyan terjaga. "Apakah yang sedang terjadi?", tanyanya.

Kedua manusia suci itu terpaksa menjelaskan walau dengan sedih sekali. "Aku tidak sedemikian mencintai kehidupan ini", kata Abu Sofyan. "Tetapi seorang manusia harus melakukan kewajibannya selama ia berada di atas dunia ini".
Dengan mata berlinang-linang Sofyan berdoa: "Ya Allah, sergaplah mereka seketika ini juga! " Pada saat itu sang khalifah sedang duduk di atas tahta dikelilingi oleh menteri-menterinya. Tiba-tiba petir menyambar istana dan khalifah beserta menteri-menterinya itu ditelan bumi. "Benar-benar sebuah doa yang diterima dan dikabulkan dengan seketika!", kedua manusia suci yang mulia itu berseru.

Seorang khalifah yang lain naik pula ke atas tahta. Ia percaya kepada kesalehan Sofyan. Si khalifah mempunyai seorang tabib yang beragama Kristen. Ia adalah seorang guru besar dan sangat ahli. Khalifah mengirim tabib ini untuk mengobati penyakit Sofyan. Ketika si tabib memeriksa air kencing Sofyan, ia berkata di dalam hati, "Inilah seorang manusia yang hatinya telah berubah menjadi darah karena takut kepada Allah. Darah keluar sedikit demi sedikit melalui kantong kemihnya". Kemudian ia menyimpulkan, "Agama yang dianut oleh seorang manusia seperti ini tidak mungkin salah".

Si tabib segera beralih kepada agama Islam. Mengenai peristiwa ini khalifah berkata: "Kusangka aku mengirimkan seorang tabib untuk merawat seorang sakit, kiranya aku mengirim seorang sakit untuk dirawat seorang tabib yang besar".
ANEKDOT - ANEKDOT MENGENAI DIRI SOFYAN ATS-TSAURI
Suatu hari Sofyan bersama seorang sahabatnya lewat di depan rumah seorang terkemuka. Sahabatnya terpesona memandang, serambi rumah itu. Sofyan mencela perbuatan temannya itu: "Jika engkau beserta orang-orang yang seperti engkau ini tidak terpesona dengan istana-istana mereka! niscaya mereka tidak bermegah-megah seperti ini. Dengan terpesona seperti itu engkau ikut berdosa di dalam sikap bermegah-megah mereka".

Seorang tetangga Sofyan meninggal dunia, Sofyan pun pergi untuk membacakan doa pada penguburannya. Setelah selesai, terdengar olehnya orang-orang berkata: "Almarhum adalah seorang yang baik". "Seandainya aku ketahui bahwa orang-orang lain menyukai almarhum", kata Sofyan, "niscaya aku tidak turut di dalam penguburan ini. Jika seseorang bukan munafik, maka orang-orang lain tidak akan menyukainya!"
Suatu hari Sofyan salah mengenakan pakaiannya. Ketika hal ini dikatakan kepadanya, ia segera hendak memperbaiki pakaiannya tetapi cepat-cepat dibatalkannya pula niatnya itu, dan berkata, "Aku mengenakan pakaian ini karena Allah dan aku tak ingin meng-ubahnya hanya karena manusia".

Seorang pemuda mengeluh karena tidak sempat menunaikan ibadah haji. Sofyan menegurnya: "Telah empat puluh kali aku menunaikan ibadah haji. Semuanya akan kuberikan kepadamu asalkan engkau mau memberikan keluhanmu itu kepadaku". "Baiklah", si pemuda menjawab. Malam harinya di dalam mimpinya Sofyan mendengar sebuah suara yang berkata kepadanya: "Engkau mendapat keuntungan yang sedemikian besarnya sehingga apabila dibagi-bagikan kepada semua jama'ah di Padang Arafah, niscaya setiap orang di antara mereka menjadi kaya raya".

Suatu hari ketika Sofyan sedang memakan sepotong roti lewatlah seekor anjing. Anjing itu diberinya roti secabik demi secabik. Seseorang bertanya kepada Sofyan: "Mengapa roti itu tidak engkau makan beserta anak-isterimu?" "Jika anjing ini kuberi roti", jawab Sofyan, "niscaya ia akan menjagaku sepanjang malam sehingga aku dapat beribadah dengan tenang, Jika roti ini kuberikan kepada anak-isteriku niscaya mereka akan menghalangi diriku untuk beribadah kepada Allah".

Pada suatu ketika Sofyan melakukan perjalanan ke Mekkah, ia diusung di atas sebuah tandu. Selama di dalam perjalanan, Sofyan menangis terus-menerus. Seorang sahabat yang menyertainya bertanya, "Apakah engkau menangis karena takut akan dosa-dosamu?' Sofyan mengulurkan tangannya dan mencabut beberapa helai jerami.
"Dosa-dosaku memang banyak, tetapi semuanya tidaklah lebih berarti daripada segenggam jerami ini bagiku. Yang membuat aku takut adalah apakah imanku benar-benar iman atau bukan".

Betapa cintanya Sofyan terhadap semua makhluk Allah. Suatu hari ketika berada di pasar, ia meLihat seekor burung di dalam sangkar. Si burung mengepak-ngepakkan sayap dan mencicit-cicit dengan sedihnya. Sofyan membeli burung itu lalu melepaskannya. Setiap malam burung itu datang ke rumah Sofyan, menunggui Sofyan apabila ia sedang shalat dan sekali-sekali hinggap di tubuhnya. Ketika Sofyan meninggal dunia dan mayatnya diusung ke pemakaman, si burung ikut pula mengantarkannya dan seperti pengantar-pengantar yang lain ia pun mencicit-cicit sedih. Ketika mayat Sofyan diturunkan ke dalam tanah, si burung menyerbu masuk ke dalam kuburan itu. Kemudian terdengarlah suara dari dalam kuburan itu: "Allah Yang Maha Besar telah memberi ampunan kepada Sofyan karena telah menunjukkan belaskasih kepada makhluk-makhluk-Nya". Si burung mati pula menyertai Sofyan. 

Mengenal Istri Rasulullah Khodijah Binti Khuwailid

Dari: "Tokoh-tokoh Wanita di Sekitar Rasulullah SAW" karangan Muhammad Ibrahim Saliim. Diketik oleh: Hanies Ambarsari.
Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada pemimpinnya, Muhammad SAW : Khadijah bin Khuwailid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak menjadi wanita terbaik di dunia. Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia adalah Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi mereka yang mengikuti teladannya.

Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya sarat dengan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa."

Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, pada- hal di hadapan kita ada "wanita terbaik di dunia," Khadijah binti Khu- wailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat men- jadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.
Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga. Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan se- baik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam is- tananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hi- dupnya.

Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :"Wahai, Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan." [HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW. Imam Adz-Dzahabi berkata :"Keshahihannya telah disepakati."]

Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia, hai, orang-orang yang terpedaya oleh dunia ?
Sayidah Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min yang orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah r.a. membawa panji bersama Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.

Betapa tidak, karena Khadijah r.a. adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat- ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SAW berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong.

Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata :"
Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku." Maka Rasulullah SAW menceritakan kisahnya kepada Khadijah r.a.
Khadijah r.a. berkata :"Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini." Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali pe neguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya. Demikian hendaknya wanita ideal.

Itulah dia, Khadijah r.a., yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril A.S. menyampaikan salam itu kepada Rasul SAW seraya berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khadijah salam dari Tuhannya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :"Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khadijah r.a. menjawab :"Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."

Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di antara para shahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da'wah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolong- nya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolong- nya dengan jiwa dan hartanya.

Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang- orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia." [HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118]
Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :"Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :"Wahai, Rasulullah, ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhan-nya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan." [Shahih Bukhari, Bab Perkawinan Nabi SAW dengan Khadijah dan Keutamaannya, 1/539] 

ZAINAB BINTI JAHSY BIN RI`AB r.a

Istri Nabi yang paling banyak sedekahnya

Zainab binti Jahsy adalah putri dari bibi Rasulullah yang bernama Umaymah binti Abdul Muthalib bin Hasyim. Zainab adalah seorang wanita yang cantik jelita dari kaum bangsawan yang terhormat. Dipandang dari ayahnya, Zainab adalah keturunan suku Faras yang berdarah bangsawan tinggi.
Ia dinikahkan Rasulullah dengan anak angkat kesayangannya Zaid bin Haritsah. Tetapi pernikahan itu tidak berlangsung lama, mereka akhirnya bercerai. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Muhammad S.A.W untuk menikahi Zainab. "Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya ( menceraikannya ). Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu`min untuk ( mengawini ) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adapun ketetapan Allah itu pasti terjadi." (Q.S.33:37 )

Bukhori meriwayatkan dari Anas, Zainab sering berkata, "Aku berbeda dari istri-istri Rasulullah S.A.W yang lainnya. Mereka dikawinkan oleh ayahnya, atau saudaranya, atau keluarganya, tetapi aku dikawinkan Allah dari langit."
Zainab adalah seorang wanita berhati lembut dan penuh kasih sayang, suka menolong fakir miskin dan kaum lemah. Dia senang sekali memberi sedekah, terutama kepada anak yatim.
Rasulullah pernah bersabda kepada istrinya, "Yang paling dahulu menyusulku kelak adalah yang paling murah tangannya." Maka berlomba-lombalah istri beliau memberikan sedekah kepada fakir miskin. Namun tak ada yang bisa mengalahkan Zainab dalam memberikan sedekah. Dari Aisyah r.a berkata, "Zainab binti Jahsy adalah seorang dari istri-istri Nabi yang aku muliakan. Allah S.W.T menjaganya dengan ketaqwaan dan saya belum pernah melihat wanita yang lebih baik dan lebih banyak sedekahnya dan selalu menyambung silaturahmi dan selalu mendekatkan dirinya kepada Allah selain Zainab."

Mengapa ?, apakah karena Rasulullah memberikan belanja yang berlebih terhadap Zainab ? Tidak, Rasulullah S.A.W tidak pernah berbuat seperti itu. Lalu dari manakah Zainab mendapatkan uang untuk sedekah ? Ia memiliki berbagai macam keahlian. Ia bisa menyamak kulit, memintal serta menenun kain sutra, hasilnya dijual dan disedekahkan. Hal itulah yang menyebabkan wanita cantik istri Rasulullah ini bersedekah lebih banyak dari yang lainnya.
Setelah Rasulullah wafat, Zainab memperbanyak usahanya, agar bisa melipat gandakan uang yang diterimanya. Ketika ia mendapat bagian harta dari Baitul Mal dimasa kholifah Umar r.a dia berdoa, "Ya Allah janganlah harta ini penyebab fitnah." Segera ia bagikan harta itu kepada yatim piatu dan fakir miskin. Mendengar itu Umar r.a mengirim lagi, tetapi Zainab membagi - bagikannya lagi kepada yatim piatu dan fakir miskin. Wanita pemurah itu wafat pada tahun 44 H pada masa Kholifah Muawiyah. Wallahu a`lam.

( Disarikan dari Shifatush Shofwah, Ibnu Jauzi dan Qishhshu An-Nisa Fi Al Qur`an Al-Karim, Jabir Asyyaal )

Mengenal Lebih Dekat Hujjatul Islam Imam Ghozali

Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Ahmad, dilahirkan pada tahun 450 H/ 1059 di Thus daerah Khurasan. Ia dikenal dengan Al - Ghazali karena ayahnya pemintal tenun wol atau karena ia berasal dari desa Ghazalah. Beliau wafat pada tahun 505 H / 1111.
Pendidikannya dimulai didaerahnya yaitu belajar kepada Ahmad Ibnu Muhammad al - Razkani al - Thusi, setelah itu pindah ke Jurjan ke pendidikan yang dipimpin oleh Abu Nash al-Ismaili mempelajari semua bidang agama dan bahasa, setelah tamat kembali ke Thus belajar tasawuf dengan Syekh Yusuf al - Nassaj (wafat 487 H) , kemudian ke Nisyapur belajar kepada Abul Ma'al al-Juwaini yang bergelar Imam al - Haramain dan melanjutkan pelajaran Tasawuf kepada Syekh Abu Ali al - Fadhl Ibnu Muhammad Ibnu Ali al - Farmadi, dan ia mulai mengajar dan menulis dalam Ilmu Fiqh.

Setelah Imam al - Juwaini wafat ia pindah ke Mu'askar mengikuti berbagai forum diskusi dan seminar kalangan ulama dan intelektual dan dengan segala kecermelangannya membawanya menjadi guru besar di perguruan Nidzamiyah di Baghdad pada tahun 484 H, disamping memberikan kuliah, ia juga mengkaji filsafat Yunani dan filsafat Islam. Kecermelangan, keharuman namanya dan kesenangan duniawi yang melimpah ruah di Baghdad melebihi ketika ia di Mu'askar, dikota ini ia sakit dan secara tiba-tiba meninggalkan Baghdad mengundurkan diri dari kegemerlapan duniawi tersebut.

Mulai th 488 H/ 1095 ia ke Damaskus. di Masjid Umawi ia ber'itiqaf dan berzikir dipuncak menara sebelah barat sepanjang hari dengan makan dan minum yang terbatas. Ia memasuki suluk sufi dengan riyadhah dan mujahadah terus menerus seperti itu selama 2 tahun di Damaskus. Setelah itu pergi ke Baitul Maqdis di Palestina, setiap hari ia masuk Qubbah Shahrah untuk berzikir, ia juga ke al - Khalil berziarah ke makam Nabi Ibrahim as. Setelah dari Palestina, ia melaksanakan ibadah haji di Mekkah dan berziarah ke makam Rasullulah di Madinah.

Ia pernah kembali ke Baghdad untuk mengajar di Perguruan Nidzamiyah Baghdad, namum tidak berapa lama kemudian kembali ke Thus dan mendirikan khanaqah untuk para sufi dan mendirikan madrasah untuk mengajar ilmu Tasawuf.
Karya - karya tulis Al-Ghazali meliputi berbagai bidang keislaman, Kalam, Fiqh, Filsafat, Tasawuf dan lain lainnya yang berbentuk buku maupun risalah.
Kitab kitab Al -Ghazali yang membahas tentang Tasawuf :

6. Mizan al - 'Amal

7. Al - Ma'arif al-Aqliah wa Lubab al - Hikmah al - Ilahiyah

8. Ihya 'Ulumiddin

9. Al - Maqshad al - Astna Fi Syarh Asma al - Husna

10. Bidayat al - Hidayah

11. Al - Madhnun Bih 'ala Ghairi Ahlil

12. Kaimiya al - Sa'adah

13. Misykat al - Anwar

14. Al - Kasyf Wa al - Tabyin Fi Ghurur al - Naas Ajma'in

15. Al - Munqidz Min al - Dhalal

16. Al - Durrat al Fakhirah Fi Kasyf 'Ulumi al - Akhirah

17. Minhaj al - 'Abidin Ila Jannati Rabbi al - 'Alamin

18. Al - Arba'in Fi Ushul al - Din

Tasawuf Al - Ghazali menghimpun akidah, syariat dan akhlak dalam suatu sistematika yang kuat dan amat berbobot, karena teori - teori tasawufnya lahir dari kajian dan pengalaman pribadi setelah melaksanakan suluk dalam riyadhah dan mujahadah yang intensif dan berkesinambungan, sehingga dapat dikatakan bahwa seumur hidupnya ia bertasawuf.
Dalam pandangannya, Ilmu Tasawuf mengandung 2 bagian penting, pertama menyangkut ilmu mu'amalah dan bagian kedua menyangkut ilmu mukasyafah, hal ini diuraikan dalam karyanya Ihya 'Ulumiddin, Al -Ghazali menyusun menjadi 4 bab utama dan masing-masing dibagi lagi kedalam 10 pasal yaitu :

· Bab pertama : tentang ibadah (rubu' al - ibadah)
· Bab kedua : tentang adat istiadat (rubu' al - adat)
· Bab ketiga : tentang hal -hal yang mencelakakan (rubu' al - muhlikat)
· Bab keempat : tentang maqamat dan ahwal (rubu' al - munjiyat)

Menurutnya, perjalanan tasawuf itu pada hakekatnya adalah pembersihan diri dan pembeningan hati terus menerus sehingga mampu mencapai musyahadah. Oleh karena itu ia menekankan pentingnya pelatihan jiwa, penempaan moral atau akhlak yang terpuji baik disisi manusia maupun Tuhan.
Imam Al -Ghazali yang bergelar Hujjatul Islam meninggal dikota kelahirannya Thus pada hari Senin 14 Jumadil Akhir 505 H.

Monday 26 August 2013

Mengenal Istri Nabi Zainab binti Jahsy bin Ri'ab r.a

Istri Nabi yang paling banyak sedekahnya

Zainab binti Jahsy adalah putri dari bibi Rasulullah yang bernama Umaymah binti Abdul Muthalib bin Hasyim. Zainab adalah seorang wanita yang cantik jelita dari kaum bangsawan yang terhormat. Dipandang dari ayahnya, Zainab adalah keturunan suku Faras yang berdarah bangsawan tinggi.
Ia dinikahkan Rasulullah dengan anak angkat kesayangannya Zaid bin Haritsah. Tetapi pernikahan itu tidak berlangsung lama, mereka akhirnya bercerai. Kemudian Allah memerintahkan Nabi Muhammad S.A.W untuk menikahi Zainab. "Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya ( menceraikannya ). Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mu`min untuk ( mengawini ) istri-istri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada istrinya. Dan adapun ketetapan Allah itu pasti terjadi." (Q.S.33:37 )

Bukhori meriwayatkan dari Anas, Zainab sering berkata, "Aku berbeda dari istri-istri Rasulullah S.A.W yang lainnya. Mereka dikawinkan oleh ayahnya, atau saudaranya, atau keluarganya, tetapi aku dikawinkan Allah dari langit."
Zainab adalah seorang wanita berhati lembut dan penuh kasih sayang, suka menolong fakir miskin dan kaum lemah. Dia senang sekali memberi sedekah, terutama kepada anak yatim.
Rasulullah pernah bersabda kepada istrinya, "Yang paling dahulu menyusulku kelak adalah yang paling murah tangannya." Maka berlomba-lombalah istri beliau memberikan sedekah kepada fakir miskin. Namun tak ada yang bisa mengalahkan Zainab dalam memberikan sedekah. Dari Aisyah r.a berkata, "Zainab binti Jahsy adalah seorang dari istri-istri Nabi yang aku muliakan. Allah S.W.T menjaganya dengan ketaqwaan dan saya belum pernah melihat wanita yang lebih baik dan lebih banyak sedekahnya dan selalu menyambung silaturahmi dan selalu mendekatkan dirinya kepada Allah selain Zainab."

Mengapa ?, apakah karena Rasulullah memberikan belanja yang berlebih terhadap Zainab ? Tidak, Rasulullah S.A.W tidak pernah berbuat seperti itu. Lalu dari manakah Zainab mendapatkan uang untuk sedekah ? Ia memiliki berbagai macam keahlian. Ia bisa menyamak kulit, memintal serta menenun kain sutra, hasilnya dijual dan disedekahkan. Hal itulah yang menyebabkan wanita cantik istri Rasulullah ini bersedekah lebih banyak dari yang lainnya.
Setelah Rasulullah wafat, Zainab memperbanyak usahanya, agar bisa melipat gandakan uang yang diterimanya. Ketika ia mendapat bagian harta dari Baitul Mal dimasa kholifah Umar r.a dia berdoa, "Ya Allah janganlah harta ini penyebab fitnah." Segera ia bagikan harta itu kepada yatim piatu dan fakir miskin. Mendengar itu Umar r.a mengirim lagi, tetapi Zainab membagi - bagikannya lagi kepada yatim piatu dan fakir miskin. Wanita pemurah itu wafat pada tahun 44 H pada masa Kholifah Muawiyah. Wallahu a`lam.

( Disarikan dari Shifatush Shofwah, Ibnu Jauzi dan Qishhshu An-Nisa Fi Al Qur`an Al-Karim, Jabir Asyyaal )

Mengenal Bilal Bin Rabah

( Sahabat, wafat pada tahun 20 H, dalam usia 60 tahun ) Mu`adzin pertama yang selalu suci

Sebagai keturunan Afrika mewarisi warna kulit hitam, rambut keriting, dan postur tubuh yang tinggi. Khas orang Habasyah ( Ethiopia sekarang ). Bilal pada mulanya adalah budak milik Umayyah bin Kholaf, salah seorang bangsawan Makkah. Karena keislamannya diketahui tuanny, Bilal disiksa dengan amat keras, hinggga mengundang reaksi dari Abu Bakar yang kemudian membebaskannya dengan sejumlah tebusan. Karena tebusan ini, Bilal mendapat sebutan Maula Abu Bakar , atau orang yang dibeli untuk bebas oleh Abu Bakar, bukan untuk dijadikan budak kembali.

Muhammad bin Ibrahim at-Taimy meriwayatkan , suatu ketika Rasulullah wafat dan belum dikubur, Bilal mengumandangkan adzan. Saat Bilal menyeru : Asyhadu anna Muhammmadarrasulullah…., orang-orang yang ada dimasjid menangis. Tatkala Rasulullah telah dikubur, Abu Bakar berkata "Adzanlah wahai Bilal". Bilal menjawab, "Kalau engkau dahulu memebebaskanku demi kepentingannmu, aku akan laksanakan, Tapi jika demi Allah, maka biarkan aku memilih kemauanku." Abu Bakar berkata "Aku membebaskanmu hanya demi Allah'. Bilal berkata," Sungguh aku tak ingin adzan untuk seorang pun sepenimggal Rasulullah ". Kata Abu Bakar, "Kalau begitu terserah kau".

Zurr bin Hubaisy berkisah, Yang pertama menampakkan keislaman adalah Rasulullah, kemudian Abu Bakar, Ammar dan ibunya, Shuhaib, Bilal dan Miqdad. Rasulullah dilindungi pamannya, Abu Bakar dibela sukunya, Adapun yang lain orang-orang musyrik menyiksa mereka dengan memakai baju besi dibawah terik matahari. Dari semua itu yang paling terhinakan adalah Bilal karena paling lemah posisinya ditengah masyarakat.
Orang-orang musyrik menyerahkannya kepada anak-anak untuk diarak ramai-ramai dijalan-jalan Makkah. Ia tetap tegar dengan selalu menyatakan , Ahad…Ahad… Bilal mendapat pendidikan zuhud langsung dari Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah dtang kepada Bilal yang disisinya ada seonggok kurma. Rasulullah : "Untuk apa ini, Bilal ?" Bilal, "Ya, Rasulullah aku mengumpulkannya sedikit demi sedikit untukmu dan untuk tamu-tamu yang datang kepadamu." Rasulullah, "Apakah kamu tak mengira itu mengandung asap neraka ?" Infakkanlah, jangan takut tidak mendapat jatah dari Pemilik Arsy."

Buraidah mengisahkan, suatu pagi Rasulullah memanggil Bilal, berkata , " Ya Bilal, dengan apa kamu mendahuluiku masuk syurga ? Aku mendengar gemerisikmu didepanku. Aku ditiap malam mendengar gemerisikmu." Jawab Bilal "Aku setiap berhadats langsung berwudhu dan sholat dua raka`at." Sabda Nabi S.A.W," Ya, dengan itu ".

Fathimah Binti Muhammad Rasulullah SAW

Julukannya adalah al-Batuul, yaitu wanita yang memutuskan hubungan dengan yang lain untuk beribadah atau tiada bandingnya dalam keutamaan ilmu, akhlaq, budi pekerti, kehormatan dan keturunannya. Lahir bersamaan dengan terjadinya peristiwa agung yang menggoncangkan Makkah, yaitu peristiwa peletakkan Hajarul Aswad disaat renovasi Ka`bah.

Beliau adalah anak yang paling dicintai oleh keluarganya, terutama ayahnya. Sebagaimana tampak dalam ucapan Rasulullah SAW ,:"Fathimah adalah bagian dariku, aku merasa susah bila ia bersedih dan aku merasa terganggu bila ia diganggu".(Ibnu Abdil Barr, Al-Isti`ab). Dalam hadits lain diriwayatkan "Barang siapa telah memarahinya berarti telah memarahiku". (H.R.Muslim)

Ketika Fathimah beranjak dewasa, Abu Bakar dan Umar bergiliran untuk meminangnya namun Rasulullah SAW dengan halus menolaknya. Dan kemudoan ia dinikahkan Rasulullah SAW dengan Ali bin Abi Thalib ra dengan mahar berupa baju besi pemberian Rasul atas perintah Allah SWT . Ali bin Abi Thalib ra.bercerita bahwa disaat ia menikahi Fathimah, tiada yang dimilikinya kecuali kulit kambing yang dijadikan alas tidur pada malam hari dan diletakkan di atas onta pengangkut air pada siang hari.

Kemudian Rasulullah SAW membekali Fathimah dengan selembar beludru, bantal kulit yang berisi sabut, dua buah penggiling dan dua buah tempayan air. Saat itu mereka tak memiliki pembantu, maka Fathimahlah yang menarik penggiling itu hingga membekas ditangannya, mengambil air dengan tempat air dari kulit biri-biri hingga membekas dipundaknya dan menyapu rumah hingga pakaiannya terkotori oleh asap api.
Manakala Ali mengetahui bahwa Rasulullah SAW memperoleh banyak pelayan, ia berkata kepada Fathimah agar meminta kepadanya seorang pelayan. Namun Rasulullah SAW tidak mengabulkannya dan sebagai gantinya beliau mengajarinya beberapa kalimat do`a, yaitu membaca tasbih, tahmid dan takbir, masing-masing 10x setelah sholat dan mengajarkan untuk membaca tasbih 30x, tahmid 30x dan takbir 34x ketika hendak tidur. Dari pernikahan Ali dan Fathimah, Rasulullah SAW memperoleh 5 orang cucu, Hasan, Husein, Zainab, Ummi Kultsum dan yang satu meninggal ketika masih kecil.

Cinta Rasulullah SAW kepaa Fathimah terlukis dalam sebuah hadits dari Musawwar bin Mughromah, ia berkata "Aku mendengar Nabi SAW berkata ketika Beliau sedang berdiri dimimbar :"Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan putriku dan menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya."(H.R Ash-Shohihain)

Fathimah telah meriwayatkan hadits Nabi SAW sebanyak 18 buah. Beliau wafat pada usia 29 tahun dan dikebumikan di Baqi`pada selasa malam, 3 Ramadhan 11 H. Wallahu A`lam bish-Showab.
(disarikan dari Shifatus Shofwah, Ibnu Jauzi:Min `Alamin Nisa',M.Ali qutfb: Nisa Khaula Rasul, M.Ibrahim Sulaiman).

Download Ceramah Agama K.H. Anwar Zahid Bojonegoro

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Ulama bernama KH Anwar Yahid ini. Beliau merupakan seorang Kyai yang berasal dari dukuh Patoman, desa Simorejo Kec. Kanor Bojonegoro. Saat ini beliau merupakan salah satu Kyai yang sedang ngeTrand dengan Gaya Ceramahnya yang ringan, kocak dan mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Hampir sebagian Besar isi ceramah beliau diangkat dari persis realita kehidupan di masyarakat sehingga sangat menjadikan ceramahnya lebih menarik dan bisa langsung dipratekkan dalam kehidupan sehari-sehari.

Semua orang selalu menunggu kehadirannya kedaerah mereka, namun rasanya itu sulit diwujudkan karena jadwal beliau yang sangat padat. Bahkan buat yang ingin mendatangkan beliau harus menghubungi jauh sebelum hari "H". Tak heran apabila ribuan orang datang membanjiri tempat ketika beliau sedang menghadiri ceramah disuatu daerah terutama para fans beliau.

Bagi yang berminat untuk mendengarkan ceramah beliau silakan klik link di bawah ini untuk mendownload 15 versinya.


Kisah Nabi Ibrahim Dan Nabi Ismail Meninggikan Ka'bah

Firman Allah, "Dan ingatlah ketika Ibrahim dan Ismail meninggikan fondasi Baitullah, sedang dia berkata, `Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.'" Dahulu, ketika keduanya meninggikan fondasi, keduanya berdoa kepada Allah agar kiranya Dia menerima amalnya, sedang hatinya bergetar karena khawatir tidak akan diterima, sebagaimana Allah menuturkan keadaan kaum mukmin yang ikhlas dalam firman-Nya, "Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati bergetar" karena khawatir amalnya tidak diterima.

Diriwayatkan dari al-Bukhari rahimanullah dalam kitab Shahih-nya, dari Ibnu Abbas r.a., dia berkata, "Wanita pertama yang membuat ikat pinggang ialah ibunya Ismail. Dia membuatnya untuk (mengikat pakaian agar terjuntai ke tanah) agar menutupi jejak kakinya sehingga tak diketahui oleh Sarah. Kemudian Ibrahim membawa istri dan anaknya Ismail yang masih disusuinya. Ibrahim menempatkan istrinya dekat Baitullah di sisi pohon Dauhah, pada bagian atas sumur Zamzam dan Masjidil Haram menurut perkiraan sekarang.

Pada saat itu di Mekkah belum ada segelintir manusia pun dan tiada air. Ibrahim menempatkan keduanya di sana berikut sebuah tempat makanan berisi kurma dan tempat yang berisi air. Kemudian Ibrahim pun berlalu. Maka ibu Ismail mengikutinya sambil berkata, `Hai Ibrahim, hendak kemana? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun.' Ibu Ismail memberondongnya dengan pertanyaan itu beberapa kali. Namun, Ibrahim tidak meliriknya. Ibu Ismail bertanya, `Apakah Allah telah menyuruhmu berbuat demikian?' Ibrahim menjawab, `Benar.' Ibu Ismail berkata, `Jika demikian, maka Dia tidak akan menelantarkan kami.' Kemudian, Ibu Ismail pun kembali ke tempat semula. Ibrahim melanjutkan langkahnya hingga sampai di Tsaniah di tempat istri dan anaknya tidak lagi dapat melihatnya.

Dia menghadapkan wajahnya ke Baitullah seraya mengangkat kedua tangannya sambil berdoa demikian, `Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki pepohonan, yaitu di sisi Rumah-Mu yang suci….mudah-mudahan mereka berterima kasih.' Kemudian ibu Ismail menyusui anaknya dan dia minum dari tempat persediaan air. Setelah air itu tandas, maka dia kehausan, demikian pula anaknya. Dia memperhatikan anaknya yang berguling-guling kehausan. Dia melengos karena tidak tega melihat anknya demikian. Maka dilihatnya bukit Shafa sebagai tempat yang paling dekat darinya. Dia berdiri di puncaknya sambil megarahkan pandangannya ke lembah dengan harapan melihat seseorang. Namun, dia tidak melihat seorangpun. Kemudian, dia turun dari Shafa. Ketika dia tiba di lembah, dia menyingsingkan kainnya lalu berjalan seperti orang tergesa-gesa hingga melintasi lembah tersebut. Kemudian dia menuju Marwah, lalu berdiri dipuncaknya dengan harapan dapat melihat seseorang. Tetapi dia tidak melihat seorang pun. Dia melakukan perbuatan demikian sebanyak tujuh kali."Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi saw. bersabda, "Oleh karena itulah maka manusia bersa'i antara keduanya.""Ketika dia hampir tiba di Marwah, dia mendengar sebuah suara. Dia berkata, `Diam!' Maksudnya menenteramkan diri sendiri. Lalu dia mendengar lagi suara. Dia berkata, `Engkau telah memperdengarkan suara. Apakah kamu dapat menolong?' Tiba-tiba dia melihat malaikat dekat tempat bakal sumur Zamzam. Malaikat menggali tanah dengan tumitnya atau dengan sayapnya sehingga muncullah air. Maka Dia mulai membendung air dengan tangannya begini….Dia menciduk air ke tempatnya, kemudian air pun terus menyembur setelah diciduk"Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi saw. bersabda. "Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Ibu Ismail. Jika dia membiarkan Zamzam, atau jika dia tidak menciduk airnya, niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir.

"Ibu Abbas berkata, `Kemudian dia minum lalu menyusui anaknya. Malaikat berkata kepadanya, `Kamu jangan khawatir akan disia-siakan karena di sana ada Baitullah yang akan dibangun kembali oleh anak ini dan bapaknya. Dan bahwa Allah tidak akan menelantarkan penduduknya.' Keadaan Baitullah itu lebih tinggi dari permukaan tanah. Ia seperti tonjolan tanah yang diterpa banjir sehingga mengikis bagian kiri dan kanannya. Kondisi Ibu Ismail terus berlanjut demikian sampai sekelompok Bani Jurhum atau sekelompok pengunjung Baitullah dari kalangan Bani Jurhum lewat di sana dari suatu jalan. Mereka turun ke lembah Mekkah dan melihat ada burung berputar di angkasa. Mereka berkata, `Burung itu pasti mengitari air. Kita yakin bahwa di lembah ini ada tempat air.'"

"Kemudian dia megirim satu atau dua orang utusan. Ternyata mereka menemukan air. Mereka kembali memberitahukan ihwal air. Maka mereka mendekatinya."

Ibnu Abbas berkata, "Saat itu Ibu Ismail berada di sekitar air. Mereka berkata kepadanya, `Apakah engkau megizinkan kami untuk tinggal di dekat airmu?' Dia menjawab, `Boleh saja. Namun kalian tidak berhak atas air ini.' Mereka menjawab, `Baiklah.'

"Ibnu Abbas berkata, "Nabi bersabda, `Maka Ibu Ismail menerima mereka dengan baik karena dia ingin punya teman.' Mereka pun menetap dan mengirimkan utusan kepada warganya untuk tinggal bersama mereka di sana sehingga berdirilah beberapa rumah di sana. Sang bayi pun tumbuh menjadi pemuda. Dia belajar bahasa Arab dari mereka. Dia disayang dan disanjung oleh mereka. Setelah dia balig, mereka mengawinkannya dengan salah seorang perempuan dari suku mereka. Ibu Ismail pun meninggal. Setelah Ismail menikah, datanglah Ibrahim guna menengok keturunan yang dulu ditinggalkannya. Namun, dia tidak mendapatkan Ismail. Ibrahim bertanya kepada istri Ismail. Istrinya menjawab, `Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.' Kemudian Ibrahim menanyakan ihwal penghidupan dan kesejahterannya. Istri Ibrahim menjawab, `Kami dalam kondisi yang buruk dan hidup dalam kesempitan dan kemiskinan.' Sang istri mengadu kepada Ibrahim. Ibrahim berkata, `Apabila suamimu datang, sampaikan salam saya kepadanya dan sampaikan pesan bahwa dia harus mengubah ambang pintunya.' Setelah Ismail datang, maka seolah-olah dia lupa akan sesuatu, kemudain bertanya, `Apakah tadi ada orang yang datang?' Si istri menjawab, `Ya, tadi ada orang tua begini….begini….datang. Dia bertanya kepadaku ihwal engkau, maka aku menceritakannya dan dia pun bertanya ihwal kehidupan kita, dan aku pun menceritakannya bahwa kita hidup dalam kepayahan dan kesusahan.' Ismail bertanya, `Apakah dia berpesan sesuatu kepadamu?' Istrinya menjawab, `Benar. Dia menyuruhku menyampaikan salamnya kepadamu dan menyuruhmu mengubah ambang pintu rumahmu.'Ismail berkata, `Dia adalah bapakku. Dia menyuruhku menceraikanmu. Maka kembalilah kamu kepada keluargamu.' Ismail menceraikannya, kemudian mengawini wanita lain dari Bani Jurhum."

"Ibrahim meninggalkan mereka selama beberapa waktu. Kemudian dia menjumpainya, namun tidak mendapatkan Ismail. Dia masuk ke rumah istrinya dan menanyakan ihwal dia. Si istri berkata, `Dia sedang pergi mencari nafkah untuk kami.' Ibrahim bertanya, `Bagaiman keadaan penghidupan dan kondisi kalian?' Si istri menjawab, `Kami baik-baik saja dan berkecukupan.' Si istri memuji kepada Allah Ta'ala. Ibrahim bertanya, `Apa yang kalian makan?' Si istri menjawab, `Daging' Ibrahim bertanya, `Apa yang kalian minum?' Si istri menjawab, `Air.' Ibrahim berkata, `Ya Allah, berkatilah mereka pada daging dan air.'"

Nabi saw. bersabda, "pada saat itu, mereka belum memiliki makanan pokok berupa biji-bijian. Seandainya mereka punya, niscaya Ibrahim akan mendoakannya supaya biji-bijian itu diberkati."

Nabi bersabda, "Daging dan air memang ada pada selain penduduk Mekkah, namun tidak cocok menjadi makanan pokok. Ibrahim berkata, `Apabila suamimu datang, sampaikanlah salamku kepadanya dan suruhlah dia menetapkan ambang pintu rumahnya.' Ketika Ismail datang, dia bertanya, `Apakah ada orang yang datang?' Si istri menjawab, `Ada seorang tua yang baik penampilannya (si istri memuji Ibrahim) dan dia menanyakan ihwalmu kepadaku, lalu aku pun menceritakannya. Dia bertanya kepadaku ihwal penghidupan kita , maka akupun menyampaikannya bahwa kehidupan kami baik-baik saja.' Ismail bertanya, ` Adakah dia pesan sesuatu kepadamu?' Si istri menjawab, `Dia menyampaikan salam kepadamu dan menyuruhmu untuk mengokohkan ambang pintu rumahmu.' Ismail berkata, `Dia adalah ayahku dan engkau merupakan ambang pintu itu. Dia menyuruhku untuk tetap mengawinimu.'"

"Kemudain Ibrahim meninggalkan mereka selama beberapa waktu. Seelah itu, dia datang lagi, sementara Ismail tengah meraut anak panah di bawah pohon Dauhah dekat sumur Zamzam. Ketika Ismail melihatnya, dia bangkit dan terjadilah adegan yang maklum terjadi antara anak dan ayahnya dan ayah dengan anaknya. Ibrahim berkata, `Hai Ismail, sesungguhnya Allah memberiku sebuah perintah.' Ismail berkata, `Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Tuhanmu.' Ibrahim berkata, `Apakah kamu akan membantuku?' Ismail menjawab, `Aku akan membantumu.' Ibrahim berkata, `Sesungguhnya Allah menyuruhku membuat suatu rumah di sana.' Ibrahim menunjuk ke tumpukan tanah yang lebih tinggi dari sekelilingnya."

Ibnu Abbas berkata, "Pada saat itu keduanya meninggikan fondasi Baitullah. Ismail mulai mengangkut batu, sementara Ibrahim memasangnya. Setelah bangunan tinggi, Ismail datang membawa batu ini (yakni batu yang dipijak Ibrahim pada saat pembangunan Ka'bah sudah tinggi. Batu inilah yang disebut Maqam Ibrahim) untuk dijadikan pijakan oleh Ibrahim. Sementara Ibrahim memasang batu dan Ismail menyodorkannya, keduanya berdoa, `Ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.'

"Ibnu Abbas berkata, "maka keduanya terus menuntaskan pembangunan sekeliling Ka'bah sambil berkata, "ya Tuhan kami, terimalah amal kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Melihat.'"Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "
Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf, yang rukuk dan yang sujud".Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.

Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafir pun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali".Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) fondasi-fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah, 125-128)