Monday 27 April 2015

Avengers 2: Age of Ultron (2015) CAM

avengers-2-ultron-poster.jpg





Review:
Perjuangan yang sedang dilakukan oleh Marvel sebenarnya bukan cuma pada usaha untuk memperluas cinematic universe milik mereka yang tahun ini resmi mengakhiri fase keduanya, tapi disisi lain Marvel juga terus berusaha mempertahankan standard yang telah mereka raih untuk kemudian naik ke level selanjutnya. Usaha tersebut yang terasa menarik karena ciri khas sebagai fun superhero yang telah lekat dengan mereka justru menjadikan film-film rilisan Marvel perlahan terasa serupa tapi tak sama. Avengers: Age of Ultron seperti sebuah déjà vu yang celakanya masih mampu berdiri tegak karena diramu dengan cermat.

Tony Stark (Robert Downey Jr) masih belum lepas dari sikap ambisius miliknya, dan kali ini sang Iron Man mencoba untuk menciptakan sebuah program yang lebih besar dan lebih kuat dari Jarvis. Celakanya proyek yang menggunakan tongkat milik Loki itu hanya ia lakukan bersama Hulk (Mark Ruffalo), sehingga ketika sedang santai seusai pesta Captain America (Chris Evans), Thor (Chris Hemsworth), Black Widow (Scarlett Johansson), Hawkeye (Jeremy Renner) dan anggota tim lainnya sangat terkejut ketika sosok misterius hasil proyek tadi bernama Ultron (James Spader) menghampiri mereka dan mengatakan siap untuk melindungi kedamaian dunia namun cara pertama yang ingin ia lakukan adalah dengan memusnahkan The Avengers.

Hal yang paling mengejutkan dari Avengers: Age of Ultron adalah sepintas ia masih akan membuat kamu menilainya sebagai aksi berkumpulnya superhero untuk menyelamatkan dunia dengan cara yang serius tapi santai, tapi ternyata dibalik itu Joss Whedon sejak sinopsis saja menjejali Age of Ultron dengan materi-materi yang terbilang rumit dan bukan tidak mungkin akan membuat beberapa diantara kamu terkejut ketika mereka hadir. Dan semakin seru ketika hal berbeda yang mencoba menjadikan cerita dan karakter terasa lebih gelap itu tampil dengan cara yang berani.

Masih dipenuhi dengan lelucon kecil dalam jumlah besar yang oke tapi alur cerita sendiri terasa sangat jauh lebih liar jika dibandingkan dengan The Avengers tiga tahun lalu, dan disitu pula alasan mengapa Avengers: Age of Ultron tidak berhasil duduk sejajar dengan kakaknya tersebut. The Avengers itu ibarat pesta, menyaksikan superhero berkumpul jadi satu lalu menjalankan sebuah misi yang simple jika menilik kekuatan yang mereka miliki. Tujuan utamanya sederhana lalu fokusnya juga jelas, disamping itu kita menemukan interaksi antar karakter yang belum begitu matang sehingga kejutan-kejutan kecil terasa sangat mengasyikkan.

Hal itu sepertinya diantisipasi oleh Joss Whedon disini sehingga ia mencoba sedikit memutar arah untuk memberikan kita cerita yang lebih dalam bukan hanya satu atau dua tapi bagi mayoritas anggota utama The Avengers dan itu tanpa mengurangi kenikmatan dari jualan utama lain yang dinantikan oleh penonton, sajian visual yang menarik dipenuhi denga action sequence yang oke.