Monday 14 October 2013

Keutamaan Dan Fadhilah Puasa Arafah

Dalam kesempatan kali ini, saya ingin bicara tentang puasa Arafah. Ibadah yang dilakukan umat muslim setiap satu hari sebelum genap 70 hari pasca bergulirnya Idul Fitri, yaitu lebaran haji. Puasa ini hanya dilakukan oleh mereka yang tidak sedang berada di padang Arafah. Dimana umat Islam yang sedang wukuf di padang Arafah, tempat mereka mengheningkan diri satu sama lain. Wukuf yang artinya berdiam diri, mengingat segala dosa, dan menjadi puncak bertemunya dua juta jamaah haji setiap tahunnya. Berdoa, memohon ampun kepada Nya di bawah panas terik matahari.

Hanya satu hari puasa, maka pahala yang didapatkan sama dengan ampunan atas dosa setahun sebelumnya dan satu tahun yang akan datang. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadist nabi yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.

Banyak orang yang akan bertanya, perihal bonus yang akan didapatkan jika melakukan puasa Arafah. Ibadah yang kita lakukan sejatinya tidak ada jaminan apakah akan diterima oleh Nya, dan mendapatkan ganjaran atau di reject atau bisa saja ditolak mentah-mentah dikarenakan adanya persyaratan yang tidak kurang atau tidak lengkap.

Melakukan saja belum tentu diterima apalagi tidak melakukannya sama sekali. Sebagai manusia, kita hanya dituntut untuk terus menyempurnakan diri dengan perintah yang diminta sehingga ganjaran tersebut benar-benar kita dapatkan.

Satu tahun ampunan dosa masa lalu dan satu tahun masa yang akan datang. Pasti dalam pikiran nakal kita, kalau begitu, setelah puasa tersebut maka berbuat dosa saja sampai batas waktu yang diberikan, setelah itu segera melakukan puasa Arafah kembali, setiap tanggal sembilan Zulhijjah atau satu hari sebelum Lebaran Haji.

Tentu boleh-boleh saja, jika kita sebagai manusia bisa menjamin bahwa kita akan hidup sampai batas waktu yang diinginkan serta puasa dan amalan baik kita, ada yang menjamin akan diterima oleh Allah SWT. Who’s dare? Siapa yang bisa menjamin?

Disinilah filosofi kenapa Tuhan menciptakan kita. Dengan batas waktu hidup yang tidak pasti, Tuhan memberikan pilihan kepada kita untuk berbuat baik atau sebaliknya dengan konsekuensi logis yang akan diterima jika telah selesai dengan kehidupan di dunia. Tentunya sesuai dengan apa yang termaktub dalam kitab suci dan hadis nabi.

Puasa Arafah adalah salah satu kesempatan untuk menyempurnakan kekurangan kita. Oleh karena itu, kesempatan untuk meningkatkan kualitas amal sebagai bekal untuk hidup setelah kehidupan dunia sangat disayangkan jika berlalu begitu saja.

Dengan demikian, tugas kita adalah terus berbenah diri. Kita memang terlahir dengan penuh kesalahan. Akan tetapi kesalahan tersebut, harus diperbaiki dan diganti dengan sesuatu yang benar. Karena sebaik-baik anak adam adalah yang mampu berbenah diri, hari demi hari. Semoga puasa Arafah yang kita lakukan, dapat diterima oleh Allah SWT, sehingga kesalahan kita satu tahun yang lalu diampuni, begitupun satu tahun yang akan datang. Berharap termaafkan. Akhirnya kita kembali menghadap Nya dengan bekal yang cukup.

No comments:

Post a Comment