Monday 9 September 2013

Kisah Islam Nabi Nuh AS

Nabi Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin Idris.


Dakwah Nabi Nuh Kepada Kaumnya

Nabi Nuh menerima wahyu kenabian dari Allah dlm masa "fatrah" masa kekosongan di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara beransur-ansur melupakan ajaran agama yg dibawa oleh nabi yg meninggalkan mereka dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.
Demikianlah maka kaum Nabi Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di tengah-tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah patung-patung yg dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya sebagai tuhan-tuhan yg dapat membawa kebaikan dan manfaat serta menolak segala kesengsaraan dan kemalangan.berhala-berhala yg dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka mempunyai kekuatan dan kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama-nama yg silih berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.Kadang-kadang mereka namakan berhala mereka " Wadd " dan " Suwa " kadangkala " Yaguts " dan bila sudah bosan digantinya dgn nama " Yatuq " dan " Nasr ".

Nabi Nuh berdakwah kpd kaumnya yg sudah jauh tersesat oleh iblis itu, mengajak mereka meninggalkan syirik dan penyembahan berhala dan kembali kpd tauhid menyembah Allah Tuhan sekalian alam melakukan ajaran-ajaran agama yg diwahyukan kepadanya serta meninggalkan kemungkaran dan kemaksiatan yg diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.
Nabi Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yg diciptakan oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintang yg menghiasinya, bumi dgn kekayaan yg ada di atas dan di bawahnya, berupa tumbuh-tumbuhan dan air yg mengalir yg memberi kenikmatan hidup kpd manusia, pengantian malam menjadi siang dan sebaliknya yg kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya keesaan Tuhan yg harus disembah dan bukan berhala-berhala yg mereka buat dgn tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga memberitakan kpd mereka bhw akan ada gajaran yg akan diterima oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama yg berupa kemungkaran dan kemaksiatan.

Nabi Nuh yg dikurniakan Allah dgn sifat-sifat yg patut dimiliki oleh seorg nabi, fasih dan tegas dlm kata-katanya, bijaksana dan sabar dlm tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kpd kaumnya dgn penuh kesabaran dan kebijaksanaan dgn cara yg lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dgn kata-kata yg tajam dan nada yg kasar bila menghadapi pembesar-pembesar kaumnya yg keras kepala yg enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yg dikemukakan kpd mereka yg tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.

Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah kepda kaumnya dgn segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dlm setiap kesempatan, siang mahupun malam dgn cara berbisik-bisik atau cara terang dan terbuka terbyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yg dpt menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yg menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus org. Mereka pun terdiri dr org-org yg miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan org yg kaya-raya, berkedudukan tingi dan terpandang dlm masyarakat, yg merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka berusaha dgn mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha dakwah Nabi nuh.

Berkata mereka kpd Nabi Nuh:"Bukankah engkau hanya seorg drp.kami dan tidak berbeza drp kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorg rasul yg membawa perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorg malaikat yg patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dpt diikuti org-org rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh petani org-org yg tidak berpenghasilan yg bagi kami mereka seperti sampah masyarakat.Pengikut-pengikutmu itu adalah org-org yg tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Cuba agama yg engkau bawa dan ajaran -ajaran yg engkau sadurkan kpd kami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya org-org yg mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yg pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yg luas dan yg dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalh pendusta belaka."

Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya:"Adakah engkau mengira bhw aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bhw aku mempunyai kekuasaan utk menjadikan kamu org-org yg beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yg tersesat yg diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan krn kedudukan dan harta-benda yg kamu miliki.Aku hanya seorg manusia yg mendpt amanat dan diberi tugas oleh Allah utk menyampaikan risalah-Nya kpd kamu. Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yg benar dan menerima agama Allah yg diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kpd Allah utk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yg diperintahkan utk menyampaikan amanat-Nya kpd hamba-hamba-Nya. Dialah yg berkuasa memberi hidayah kpdmu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki.Dialah pula yg berkuasa menurunkan seksa danazab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang."

Kaum Nuh mengemukakan syarat dgn berkata:"Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kpd kamu dan kpd agama yg engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yg terdiri dr org-org petani, buruh dan hamaba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dr pengaulanmu krn kami tidak dpt bergaul dgn mereka duduk berdampingan dgn mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dgn mereka dlm suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt menerima satu agama yg menyamaratakan para bangsawan dgn org awam, penguasa dan pembesar dgn buruh-buruhnya dan org kaya yg berkedudukan dgn org yg miskin dan papa."

Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata:"Risalah dan agama yg aku bawa adalah utk semua org tiada pengecualian, yg pandai mahupun yg bodoh, yg kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yg sama trehadap agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yg setia itu, maka siapakah yg dpt ku harapkan akan meneruskan dakwahku kpd org ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan drpku org-org yg telah beriman dan menerima dakwahku dgn penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, org-org yg telah membantuku dlm tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku. Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kpd mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dgn sebaliknya semata-mata utk memenuhi permintaanmu dan tunduk kpd pensyaratanmu yg tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan fikiran yg sihat. Sesungguhnay kamu adalah org-org yg bodoh dan tidak berfikiran sihat.

Pada akhirnya, krn merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah utk melanjutkan dialog dgn beliau, maka berkatalah mereka:
"Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yg sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dgn kami. datangkanlah apa yg engkau benar-benar org yg menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dlm kenyataan. Krn kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu."

Nabi Nuh Berputus Asa Dari Kaumnya

Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kpd Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dr jln yg sesat dan gelap ke jln yg benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yg diwahyukan oleh Allah kpdnya, mangangkat darjat manusia yg tertindas dan lemah ke tingak yg sesuai dgn fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yg melekat pd para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong diantara sesama manusia. Akan tetapi dlm waktu yg cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan an menarik kaumnya utk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kpd Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yg tidak mencapai seramai seratus org, walaupun ia telah melakukan tugasnya dgn segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dgn penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, krn ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dlm hati mereka yg telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yg bermaksud:

"Sesungguhnya tidak akan seorg drp kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yg telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka jgnlah engkau bersedih hati krn apa yg mereka perbuatkan."
Dgn penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dr kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kpd Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yg berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah! Jgnlah Engkau biarkan seorg pun drp org-org kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yg berbuat maksiat dan anak-anak yg kafir spt.mereka."

Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, krn mereka itu akan menerima hukuman Allah dgn mati tenggelam.

Nabi Nuh Membuat Kapal

Setelah menerima perintah Allah utk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bhn yg diperlukan utk maksud tersebut, kemudian dgn mengambil tempat di luar dan agak jauh dr kota dan keramaiannya mereka dgn rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yg diperintahkan itu.
Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dgn tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luput dr ejekan dan cemuhan kaumnya yg kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membina kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olk dgn mengatakan:"Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal?Bukankah engkau seorg nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorg tukang kayu dan pembuat kapal.Dan kapal yg engkau buat itu di tempat yg jauh dr air ini adalah maksudmu utk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yg ankan menarik kapalmu ke laut?"Dan lain-lain kata ejekan yg diterima oleh Nabi Nuh dgn sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:"Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bg kami utk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak utk apa kapal yg kami siapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu."

Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yg merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dr Allah:"Siap-siaplah engkau dgn kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dlm kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dr setiap jenis makhluk yg ada di atas bumi dan belayarlah dgn izin-Ku."
Kemudian tercurahlah dr langit dan memancur dr bumi air yg deras dan dahsyat yg dlm sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yg rendah mahupun yg tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dr air bah yg dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yg telah terisi penuh dgn para org mukmin dan pasangan makhluk yg diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Dgn iringan"Bismillah majraha wa mursaha"belayarlah kapal Nabi Nuh dgn lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yg kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah org-org kafir bergelut melawan gelombang air yg menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yg sudah sedia menerkam mereka di dlm lipatan gelombang-gelombang itu.
Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat org-org kafir dr kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yg bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yg tidak menaruh belas kasihan kpd org-org yg sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disedari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorg ayah terhadap putera kandungnya yg berada dlm keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.

Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dgn sekuat suaranya memanggil puteranya:Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kpd Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yg engkau menjalani hukuman Allah." Kan'aan, putera Nabi Nuh, yg tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yg sombong dan keras kepala itu menolak dgn keras ajakan dan panggilan ayahnya yg menyayanginya dgn kata-kata yg menentang:"Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dgn berlindung di atas bukit yg tidak akan dijangkau oleh air bah ini."

Nuh menjawab:"Percayalah bahawa tempat satu-satunya yg dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dgn kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yg dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yg telah ditimpakan ini kecuali org-org yg memperolehi rahmat dan keampunan-Nya."
Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang yg ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yg durhaka itu.

Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dlm keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kpd Allah:"Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalha janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yg Maha Berkuasa."Kpdnya Allah berfirman:
"Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, krn ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak org-org yg kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yg telah menerima dakwahmu mengikuti jlnmu dan beriman kpd-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dlm barisan keluargamu yg telah Aku janjikan perlindungannya danterjamin keselamatan jiwanya.Adapun org-org yg mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yg telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yg engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dlm golongan org-org yg bodoh."

Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dr Allah bahwa cinta kasih sayangnya kpd anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap org-org kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sedar bahawa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya utk menyelamatkannya dr bencana banjir yg didorong oleh perasaan naluri darah yg menghubungkannya dgn puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kpd Allah harus mendahului cinta kpd keluarga dan harta-benda. Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kpd Allah memohon ampun dan maghfirahnya dgn berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kpd-Mu dari godaan syaitan yg terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yg aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi org yg rugi."

Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yg kafir dan zalim sesuai dgn kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit " Judie " dgn iringan perintah Allah kpd Nabi Nuh:"Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yg menyertaimu dgn selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yg menyertaimu."

Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran

Al-Quran menceritakan kisah Nabi Nuh dlm 43 ayat dari 28 surah di antaranya surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah "Hud" ayat 27 sehingga 48 yg mengisahkan dialog Nabi Nuh dgn kaumnya dan perintah pembuatan kapal serta keadaan banjir yg menimpa di atas mereka.

Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.

Bahawasanya hubungan antara manusia yg terjalin krn ikatan persamaan kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan lebih berkesan drp hubungan yg terjalin krn ikatan darah atau kelahiran. Kan'aan yg walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh Allah s.w.t. dikeluarkan dr bilangan keluarga ayahnya krn ia menganut kepercayaan dan agama berlainan dgn apa yg dianut dan didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yg memusuhi dan menentangnya.

Maka dlm pengertian inilah dapat difahami firman Allah dlm Al-Quran yg bermaksud:"Sesungguhnya para mukmin itu adalah bersaudara." Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yg bermaksud:"Tidaklah sempurna iman seseorg kecuali jika ia menyintai saudaranya yg beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."Juga peribahasa yg berbunyi:"Adakalanya engkau memperolehi seorg saudara yg tidak dilahirkan oleh ibumu."

No comments:

Post a Comment